Lihat ke Halaman Asli

Mohamad Rozkit Bouti

Trying Everything

Mengenal Jenis Kepribadian Menurut Sigmund Freud: Id, Ego, dan Superego

Diperbarui: 12 April 2023   04:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

www.pexels.com

Dewasa ini, mungkin diantara kita banyak yang mempertanyakan, mengapa kita atau orang lain bisa bertingkah laku jahat? Baik? Nakal? Humoris? Dan banyak pertanyaan lainnya tentang asal---usul kepribadian manusia.

Tingkah laku bisa diartikan dengan serangkaian proses gerak anggota tubuh secara kompleks dengan menjalin keterhubungan untuk menghasilkan fungsi gerak atau emosi. Tingkah laku bisa dikategorikan dalam kondisi spontan dan ada yang terkondisikan.

Walaupun sebenarnya, perilaku yang spontan hadir dari berbagai proses pengalaman dilakukan secara berulang, sehingga menghasilkan sebuah perilaku yang menjadi spontan atau tanpa perlu dikondisikan.

Pada bagian ini kita akan coba sharing tentang pemahaman Sigmund Freud selaku tokoh psikologi yang terkenal tentang konsep kepribadian.

Mengenal Anak Ideologis Sigmund Freud: Id, Ego, dan Superego

Untuk mereka yang belajar tentang Psikologi pasti sangat tidak asing lagi dengan Sigmund Freud, apalagi dengan konsep kepribadiannya tentang id, ego, dan superego. Freud yang berasal dari Austria ini dikenal dengan kajian Psikoanalisisnya. Latar belakangnya adalah seorang dokter di Universitas Wina. Namun, seiring berjalannya waktu ia mulai memfokuskan riset ke arah tingkah laku manusia. Hal ini memunculkan berbagai pendapat tentang kepribadian manusia.

Berikut jenis kepribadian manusia menurut Sigmund Freud:

Id menjadi kebutuhan dasar manusia selayaknya dorongan kuat sebagai sifat alamiah manusia, sehingga bisa disebut sebagai insting bawaan individu. Prinsip id didasarkan pada prinsip kesenangan manusia, sehingga bisa dikatakan berbagai hal yang sifatnya kesenangan datang dari id atau pleasure principle.

Ego dapat dikatakan sebagai bagian diri individu yang berhubungan langsung dengan kondisi kenyataan atau realita. Karena berhubungan dengan sosial, maka ego menjadi landasan untuk menyesuaikan keinginan dengan realitas yang ada, sehingga kontrol yang jelas berada di tangan individu.

Superego berkaitan dengan prinsip batasan atau norma yang dipahami oleh individu. Norma tersebut membatasi individu untuk melakukan hal-hal yang dianggap tidak sesuai dengan ajaran orang tua atau lingkungan masyarakat. Karena pengaruh norma atau aturan yang ada di masyarakat membentuk konsep berpikir dan bertindak dalam menjalani kehidupan individu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline