Lihat ke Halaman Asli

Roy Frans

Seorang PNS di Kementerian Keuangan

Puisi: Sebatang Cokelat

Diperbarui: 29 Mei 2020   10:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Kertas kado lusuh tertimbun dalam gudang penuh debu
Sebuah kotak berkarat dibungkus seadanya
Kotak yang membawa kenangan ke masa lalu
Saat kotak itu hancur bersama cinta membara

Kenangan itu bermain petak umpet
Muncul dan kemudian menghilang
Masa ketika cinta dimulai dengan suara terompet
Kisah asmara membara kemudian hanyut di awang-awang

Sebatang coklat kesukaan dibungkus kotak kaleng penuh warna
Sebuah asa terselip dalam bungkus kado
Tanggal yang akan menjadi kenangan penuh drama
Disaat kau hempaskan kotak cinta bak tornado

Sepatah kata hujat nyaring di dalam kuping
Cacian dan makian silih berganti
Sebatang coklat patah berkeping-keping
Pecah bersama rasa di dalam hati

By Roy Dabut
Dibuat tgl 23 Apr 2020
Di Medan




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline