Lihat ke Halaman Asli

Rovina Alisa Sasa

Health Care Assistant

Desemberantakan

Diperbarui: 13 Desember 2022   20:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Patah hati terberat adalah di saat memohon kepada Tuhan bukan untuk menyatukan tapi melupakan. Aku tidak berhenti mencintaimu,tapi aku hanya berhenti menunjukkanya. Dan aku tidak berhak untuk membuatmu kembali padaku tetapi aku hanya bisa melihatmu bahagia dengan nya. Aku ini siapa, berani sekali memaksa Tuhan agar kau tetap tinggal.

Aku memiliki keinginan tetapi semesta memiliki kenyataan. Dan aku berharap akan ada orang yang tepat di waktu yang tepat. Dan aku lupa kalau kau punya kaki untuk melangkah pergi.

Ingat gasih pesan singkatmu pada waktu itu. “ tetap niatin yang baik-baik. Jangan salah niat. Hidup itu yang penting baik sama orang lain,  dan tidak maksiat. Itu udah cukup. Semoga istiqomah. Kita perbaiki diri masing-masing, kendalikan hawa nafsu dan ego. Saling support dan mengingatkan.” itu kata mu. 

Dan mungkin yang kau katakan itu benar, bahwasanya cinta dan nafsu beda tipis. Aku tidak menuntut kau itu hanya sekedar nafsu atau beneran cinta. Aku tidak ingin berpikir jelek tentang mu.

Terimakasih sudah mau saling mengenal, terimakasih sudah pernah singgah walau hanya sesaat, mengenal mu adalah pelajaran terindah. Bahwa setiap manusia punya niatan untuk tetap ada atau pergi. Dan aku benci dimana keadaaan memaksau untuk melihat tegar walaupun diriku rapuh.

Aku mencintaimu sederas hujan, namun kau lebih memilih berteduh. Otak bisa lupa tetapi hati selalu teringat.

Terimakasih sudah pernah ada mungkin waktu yang lalu hanya canda tetapi candaan yang menjadi candu. Bukan kamu yang salah, tapi aku yang salah berharap. Kau memang menunjukan seolah-olah mencintaiku tapi kau hanya merasa kasihan terhadapku.

Ingin ku meninggalkan mu lebih dulu, sebelum kau berpamit hari ini. Pergi sejauh mungkin, tapi hati ini selalu menahan untuk tidak pergi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline