Lihat ke Halaman Asli

Rouli Berliana

Tugas Rumani dan Rouli

Menjalankan Misi Allah dan terus melekat pada Yesus

Diperbarui: 29 November 2021   23:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sebagai anak-anak Allah yang sudah diselamatkan oleh Tuhan, pasti setiap kita punya panggilan untuk menjalankan misi Allah, yakni memberitakan kabar keselamatan  bagi dunia ini. Dalam Yoh 3:16 dikatakan “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.” Dasar pelayanan misi Allah adalah kasih dan dalam menjalankannya harus dipenuhi dengan kasih dari Kristus, tidak mungkin kita menjalankan misi-Nya kalau tidak mengenal Dia yang memberi mandat misi itu. Jadi sebelum kita menjalan misi Allah, hendaklah kita mengenal Dia terlebih dahulu  dengan kesungguhan hati. Ketika kita mengenal kasih Allah itu, maka kita pun akan mau melakukan misi-Nya dengan penuh kasih.

Di dalam menjalankan misi Allah tentu tidak mudah,  banyak tantangan yang kita hadapai, baik dari faktor external dan internal. Ketika kita menjalankan misi Allah, banyak orang-orang yang tidak menerimanya dengan mudah. Maka diperlukan hikmad dalam penyampaian pesan Allah dalam misi yang kita jalankan. Dari tantangan-tantangan yang ada, kita harus banyak bersekutu dengan Tuhan Yesus, supaya kita dapat pertolongan. Saya sadar ketika kita menjalankan misi Allah dengan sungguh, maka Dia Tuhan yang memampukan kita untuk melakukannya. Sebagai pekerja diladang-Nya, kita tidak boleh lepas dari si pemberi misi itu yaitu Tuhan Yesus Kristus.

Dalam menjalankan misi Allah sebaiknya kita berpartner dengan yang lain, karena rekan-rekan ini sangat menolong kita ketika dalam masa-masa sulit bermisi, karena jika kita sendiri kita bisa jatuh, niat hati untuk memberitakan kabar baik, malah kita sendiri yang ikut arus ke hal yang tidak baik. Tapi ketika menjalankan misi bersama teman-teman, kita boleh sharing dan saling menguatkan.

Dalam bermisi juga perlu tahu, di tanah mana kita harus bermisi artinya kita mengerti situasi dan keadaan tempat, yang harus kita tabur benih, supaya benih yang akan kita tabur bisa jatuh di tanah yang subur.

Karena berbicara tentang misi Allah, kita juga berbicara soal benih apa yang akan kita tabur, benih itu adalah diri kita sendiri, apakah kita adalah benih yang baik, benih bisa berupa kehidupan kita, berupa hubungan kita dengan Tuhan, jadi kita harus terus memperhatikan kwalitas hidup kita supaya kita menjadi benih yang baik.

Dalam soal pertumbuhan benih, adalah bagian Tuhan dalam 1 Kor 3:6 “Aku menanam, Apolos menyiram tetapi Allah yang memberi pertumbuhan”.

Dari nats diatas dikatakan, bahwa yang menabur/memberitakan kabar keselamatan  itu adalah kita sebagai hamba-hamba Tuhan, tapi yang menjadikan berhasil adalah Tuhan. Itulah sebabnya dalam segala hal kita tidak boleh melupakan Tuhan dalam perencanaan kita, karena kalau kita menjauh atau terlepas dari Dia, maka misi Allah tidak pernah kena sasaran. Dan ayat ini harus terus kita ingat ketika bisa mencapai sasaran dalam bermisi, kita tidak boleh sombong, itu karena saya. Kita harus terus ingat bahwa kita hanya orang yang menjalankan misi Allah, dan yang menjadikan berhasil adalah Dia, dan pasti segala kemuliaan bagi Dia. Wujud dari kita mengasihi Dia, kita bermisi supaya dunia ini bisa terselamatkan. Demikian artikel ini kami buat semoga bisa jadi berkat. Terimakasih.

Rumani Hutauruk dan Rouli Berliana




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline