Lihat ke Halaman Asli

Roselina Tjiptadinata

TERVERIFIKASI

Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

Menjelajahi Indonesia dari Sabang sampai Merauke (Seri 14)

Diperbarui: 13 Januari 2022   05:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

peserta lokakarya Yogya dok pribadi

Masih di Jawa Tengah 

Menjelajahi Jateng tentu tidak lengkap bila ada kota yang kami lewati. Karena itu kali ini menuju Solo. Begitu mendengar nama  Solo secara spontan ingat lagu "Bengawan  Solo "dan "Solo di Waktu Malam" di mana perwakilan kami adalah Bapak Gunawan dan Isteri (Ibu Ina).  Kemudian kami mengunjungi Yogya dengan perwakilan Bapak H. Sunardi Hadi Suryo . Klaten dengan Ibu Junita Anggreani. 

peserta penyembuhan Yogya dok pribadi

Telpon dari Kraton 

Di Yogya kami juga mengadakan acara  penyembuhan gratis  dengan memanfaatkan  TV Yogya  untuk Dialog Interaktif dan sekaligus menyampaikan undangan bagi masyarakat untuk hadir dalam acara tatap muka di hotel Sahid.

Suatu saat ketika kami kembali dari  siaran TV kami menerima telpon dari Kraton Yogya. Di mana kami diminta hadir di Kraton Sultan  Hamengku Bowono X jam 08.00  Malam. 

Kami was-was, apakah kami sudah salah melakukan penyembuhan tanpa minta izin terlebih dahulu pada Sultan? karena kami tahu daerah Yogya adalah daerah istimewa di bawah pimpinan Sultan. Dengan sedikit rasa was was kami pun hadir di kediaman Sultan.

Dokpri

Ketika kami bertemu dengan Sultan ternyata berbeda dengan perkiraan kami Sultan  menyambut kedatangan kami tanpa ada acara protokolel. Beliau sangat senang mendapat kunjungan kami.

Menurut beliau sudah sering nonton di TV acara penyembuhan gratis dari berbagai yayasan, tapi Sultan memilih Yayasan Waskita Reiki yang dianggap lebih mantap.

Bercakap-cakap dengan Sultan hingga larut malam 

Ketika sedang bicara Sultan minta maaf dulu pada saya karena ingin merokok sebentar. Dalam hati saya berkata, mengapa minta maaf, kan ini tempatnya Sultan sendiri. Hal ini menjadi sebuah pelajaran berharga bagi  saya  dan suami tentang memaknai arti sebuah kerendahan hati.  Bayangkan seorang Sultan, menyambut kami yang bukan siapa siapa dengan begitu santun dan ramah, mengapa kami tidak menjadikan hal ini sebagai contoh teladan dalam hidup kami? 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline