Lihat ke Halaman Asli

Ronggo Wijaya

Diam bukan pilihan

Hadiah untuk Indonesia dari Puser Tanah Jawa

Diperbarui: 28 Oktober 2022   19:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumberfoto: ngopibareng.id

Di hari ulang tahunnya, banyak orang di seantero negeri mendoakan Ganjar. Sederet artis, tokoh-tokoh, pemuka agama,  petani, pedagang, beragam komunitas dan lainnya saling melayangkan doa terbaik. Tagar Doa untuk Ganjar pun tranding di twiter.


Selain berseliweran vidio-vidio ucapan, beragam acara juga digelar di penjuru tanah air. Mereka rela berkumpul untuk mendoakan Ganjar.

Kecintaan yang besar juga diperlihatkan masyarakat di puncak Gunung Tidar Magelang. Mereka tak keberatan harus berdesakan sambil menaiki ratusan anak tangga untuk sampai ke puncak pusatnya tanah Jawa itu karena ingin ikut mendoakan Ganjar.

Gus Miftah yang mengisi ceramah di sana pun tampak merasakan kekaguman. Bagaimana tidak, setiap kali ia bertanya siapa sosok presiden selanjutnya, ribuan orang langsung serempak meneriakkan nama Ganjar Pranowo.

Ganjar kini telah berusia 54 tahun. Ia pernah jadi anggota DPR. Gubernur Jateng sudah dua periode. Namun kesederhanaan sepertinya tidak pernah jauh darinya. Ia pemimpin yang sekaligus juga teman rakyat karena sikap sederhananya itu.

Sejak kecil Ganjar memang jauh dari hingar bingar kemewahan. Bapaknya hanya polisi berpangkat sersan, sedangkan ibunya seorang rumah tangga yang kadang dimintain bantuan tetangga untuk menjahit pakaian.

Sewaktu bocah, Ganjar bahkan pernah merasakan harus pindah kontrakan secara mendadak karena rumah yang ditempati keluarganya akan digunakan sendiri oleh sang pemilik.

Dari kejadian itu bapaknya lantas mengingatkan anak-anaknya agar mereka selalu menghormati orang lain tanpa memandang suatu apapun. Entah agama, kaya, miskin, semua wajib dihormati. Jika ada orang minta bantuan, juga jangan menutup mata.

Pesan itulah yang barangkali terus diingat Ganjar dan menjadi pegangan dalam laku kepemimpinannya. Sebagai pemimpin, Ganjar memang tak pernah membeda-bedakan. Semua diperlakukan dengan adil.

Sekarang Ganjar telah menjadi harapan banyak orang. Doa untuk Ganjar tak mungkin menggema sekeras dan sesanter ini jika kita tak memiliki harapan yang begitu besar.

Rasanya memang benar apa yang diucapkan Gus Miftah, bahwa kita tak perlu kawatir soal masa depan bangsa karena kita masih memiliki sosok seperti Ganjar. Doa dan harapan dari Gunung Tidar ini, juga tak lain adalah hadiah untuk Indonesia di hari Sumpah Pemuda kali ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline