Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Merpati Malam

Diperbarui: 28 April 2019   08:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

antara gelap dan terang
engkau berada berdiri tenang
dibawah cahaya lampu temaram
engkau molekkan badan tuk menarik kunjungan
melambaikan tangan kepada setiap  orang bermata nakal
mencurahkan cinta mu tuk bermalam menghitung bintang

engkau terima apa segala
demi hidup yang bermacam cita
kerap kau dengar anak mu berucap impian
merengek manja meminta keinginannya terwujudkan
"aku ingin sekolah tinggi ma..."
engkau khidmat menatapnya dengan mata berkaca-kaca
pula, kerap menelan ludah dalam-dalam

dari balik pintu kau bisikkan dalam lelapnya
"nak, mama kerja kamu jangan nakal" pesan mu bilang . .
tak hirau pada siapa yang menawar
angan berharap hampiri sang tajir hidung belang
lelah bersemayam pada kedipan mata berduit tebal

fajar Sudah mulai menyingsing keperaduan
kalimat tuhan terdengar di setiap pojok kota
tiada henti kaki melangkah pada rumah tuhan
walau terus aku menyadari aku penuh dosa
kalimat doa akhir dari semua penghakiman
"tuhan beri maafmu"
doa merpati malam terisak mendalam




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline