Mohon tunggu...
rohmen teras
rohmen teras Mohon Tunggu... Jurnalis - bebas

bebas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Merpati Malam

28 April 2019   08:24 Diperbarui: 28 April 2019   08:28 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

antara gelap dan terang
engkau berada berdiri tenang
dibawah cahaya lampu temaram
engkau molekkan badan tuk menarik kunjungan
melambaikan tangan kepada setiap  orang bermata nakal
mencurahkan cinta mu tuk bermalam menghitung bintang

engkau terima apa segala
demi hidup yang bermacam cita
kerap kau dengar anak mu berucap impian
merengek manja meminta keinginannya terwujudkan
"aku ingin sekolah tinggi ma..."
engkau khidmat menatapnya dengan mata berkaca-kaca
pula, kerap menelan ludah dalam-dalam

dari balik pintu kau bisikkan dalam lelapnya
"nak, mama kerja kamu jangan nakal" pesan mu bilang . .
tak hirau pada siapa yang menawar
angan berharap hampiri sang tajir hidung belang
lelah bersemayam pada kedipan mata berduit tebal

fajar Sudah mulai menyingsing keperaduan
kalimat tuhan terdengar di setiap pojok kota
tiada henti kaki melangkah pada rumah tuhan
walau terus aku menyadari aku penuh dosa
kalimat doa akhir dari semua penghakiman
"tuhan beri maafmu"
doa merpati malam terisak mendalam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun