Lihat ke Halaman Asli

Rofinus D Kaleka

TERVERIFIKASI

Orang Sumba. Nusa Sandalwood. Salah 1 dari 33 Pulau Terindah di Dunia. Dinobatkan oleh Majalah Focus Jerman 2018

Menyambangi Petani Bunga Krisan di Gerbosari Kulon Progo

Diperbarui: 10 Agustus 2019   23:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

foto rdk

Menyambangi Petani Bunga Krisan di Gerbosari Kulon Progo

Sekarang ini florikultura atau bunga-bungaan tidak bisa lagi dipandang sebelah mata. Ia bukan sekadar tanaman hias pekarangan atau taman rumah lagi untuk memberi corak keindahan dan memuaskan mata saja. Ia telah menjadi komoditi perdagangan yang memberi nilai ekonomi bagi mereka yang membudidayakannya.

Bunga Krisan misalnya, adalah salah satu jenis bunga yang sedang trend dan digemari oleh pecinta bunga di tanah air. Ndara Tanggu Kaha, Wakil Bupati Sumba Barat Daya adalah salah seorang yang tertarik dengan bunga indah tersebut.

Ndara Tanggu mengenal bunga Krisan dari Dr Ir Martini Patria. Waktu Bu Tria bersama Tim Kementerian Pertanian Republik Indoesia  melakukan kunjungan ke Kabupaten Sumba Barat Daya, ia membawa benih bunga Krisan kepada Ndara Tanggu.

foto rdk

Karena Wabup Ndara Tanggu tertarik dengan bunga Krisan tersebut, maka setelah ngopi bareng di puncak Suroloyo, Jumat 9 Agustus 2019, rombongan Ndara Tanggu Kaha, diajak oleh Bu Tria untuk menyambangi petani bunga Krisan Kulon Progo. Saat itu kami didampingi pula Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo, Ir Muh Aris Nugroho, MS.

Dalam perjalanan menuju tempat budidaya bunga Krisan, kami mampir sebentar di Agro dan Resto Krisan Gerbosari, sebuah Bumdes Binangun Sejahtera Gerbosari. Dari sini kami menuju ke petani yang membudidayakan bunga Krisan.

Hanya sebentar saja, kami sudah bersama dengan petani bunga Krisan. Kami langsung diajak untuk menyaksikan tanaman bunga Krisan yang dibudidayakan dalam rumah beratapkan plastik bening, seperti green house namun modelnya sederhana.

foto rdk

Di sini kami melihat secara langsung proses budidaya bunga Krisan, mulai dari sistem penanaman bibit bunga Krisan yang masih kecil sampai berbunga. Kemudian kami belajar kilat, mengamati, bertanya dan diskusi terkait proses pembibitan dan budidaya serta proses pemasaran dan dampak ekonominya bagi para petani bunga Krisan.

Ternyata proses pembibitan dan budidayanya tidak susah-susah amat. Namun juga tidak mudah. Demikian pula pasarnya tersedia di daerah Kota Baru Yogyakarta.

Menurut para petani tersebut, setiap minggu mereka mengantar bunga Krisan di Kota Baru sebanyak dua kali. Sekali antar rata-rata 30.000 pohon.

Secara ekonomi atau analisa usaha tani, mereka juga untung besar. Rata-rata keuntungan per pohon Rp 700 s/d 1.000.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline