Lihat ke Halaman Asli

Rofidah Nur F

Mahasiswi PIAUD UIN Malang

Mengulik Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget

Diperbarui: 27 Oktober 2020   18:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

intipesan.com

"Usia balita disebut golden age karena masa inilah yang sangat penting bagi perkembangan anak ke depannya"

Pada umumnya balita selalu ingin tahu dengan apa yang ada di sekitarnya. Mereka kerap menanyakan setiap hal yang dianggap baru, "Ibu.. itu apa Bu? Ayah ini apa?" Keadaan seperti ini sangat lumrah pada anak.  Menyikapi hal tersebut orang tua tidak boleh mengabaikan, jengkel atau kesal pada anak, karena itulah kemampuan yang dimiliki anak untuk mengeksplor objek yang ada di sekitarnya. Baiknya orang tua menanggapi pertanyaan-pertanyaan itu dan selalu ajak anak untuk berkomunikasi, karena ini akan berpengaruh terhadap perkembangan sang anak. 

Berbicara mengenai perkembangan pada anak, seorang psikolog Swiss bernama Jean Piaget (1896-1980) mengemukakan sebuah teori perkembangan kognitif. Menurut Piaget, kognitif merupakan sebuah proses genetik yang didasarkan pada mekanisme biologis perkembangan sistem saraf. Sehingga semakin bertambahnya usia, maka susunan sel sarafnya semakin kompleks serta kemampuannya pun juga meningkat. 

Dalam perkembangan kognitif Piaget membagi empat tahap perkembangan, yaitu : 

1. Sensorimotor 
Tahap ini dialami anak usia 0-24 bulan atau 2 tahun. Pada tahap awal ini anak masih terbilang terbatas dalam hal kemampuannya. Anak juga belum bisa mengira-ngira apa yang menjadi keinginan dan kepentingannya, sehingga ia disebut egosentris. Kemampuan yang dimiliki anak pada tahap awal ini diantaranya :  

  • Mengamati suatu objek dengan waktu yang cukup lama
  • Mencari rangsangan melalui suara
  • Memperhatikan dirinya sebagai makhluk yang berbeda dari objek di sekitarnya
  • Mengartikan sesuatu dengan cara manipulasi

2. Pra Operasional
Tahap selanjutnya yang dialami anak usia 2-7 tahun. Ciri utama kemampuan kognitif anak pada tahap ini adalah mulai berkembangnya konsep intuitif serta penggunaan simbol. Namun tahap pra operasional ini ternyata terbagi menjadi dua, yakni :  

a. Pra Operasional (2-4 tahun)
Anak sudah mampu mengembangkan konsepnya dengan bahasa sederhana yang sering mengalami kesalahan dalam memahami suatu objek. Kemampuan yang dimiliki antara lain :

  • Mampu mengumpulkan benda berdasarkan kriterianya
  • Mampu mengelompokkan benda tunggal dan mencolok
  • Mampu berhitung 

b. Intuitif (4-7 tahun)
Anak mendapat pengetahuan berdasarkan kesan yang sedikit abstrak. Anak sudah mampu menyimpulkan, namun belum bisa mengungkapkan dengan kata-kata. Ciri-ciri anak pada tahap ini diantaranya adalah :

  • Mampu menuangkan ide yang ada di pikirannya
  • Mampu mengenali secara logis hal-hal yang lebih rumit
  • Mampu mengategorikan objek

3. Operasional Konkret
Tahap yang dialami anak usia 7-11 tahun. Kemampuan yang dimiliki sudah cukup banyak, diantarnya : 

  • Mampu mengelompokkan objek ataupun situasi tertentu serta mengurutkan sesuatu
  • Meningkatnya kemampuan mengingat dan berpikir logis
  • Mampu memahami konsep sebab akibat secara sistematis dan rasional
  • Berkurangnya sikap egosentrisme secara perlahan
  • Mampu belajar membaca dan berhitung

4. Operasional Formal
Tahap ini dimulai pada anak usia 11 tahun atau tahap memasuki pra remaja. Anak pada usia ini memliki ciri-ciri diantaranya :

  • Mampu mengambil kesimpulan dari informasi yang diperoleh
  • Mampu menguasai penalaran
  • Mampu memahami konsep yang bersifat abstrak
  • Mampu melihat realitas yang terkadang bisa abu-abu, tidak melulu hitam dan putih. Kemampuan tersebut sangat penting karena akan membantu anak melewati masa peralihan dari fase remaja menuju fase dewasa.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline