Lihat ke Halaman Asli

Choirul Huda

TERVERIFIKASI

Kompasianer sejak 2010

Antara Hammer Girl, Palu, dan Senjata Unik dalam Film Lainnya

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13967319931516568857

[caption id="attachment_302054" align="aligncenter" width="525" caption="Alicia si Hammer Girl dengan dua palu yang menjadi senjata andalannya (SonyClassic)"][/caption]

Sudah sepekan berlalu sejak film The Raid 2: Berandal rilis serentak di delapan negara pada 28 Maret lalu. Hingga kini, euforia film yang menjadi sekuel dari The Raid ini sangat besar di kalangan masyarakat Indonesia. Baik di lingkungan rumah, beberapa sekolah dan sebagainya atau di media sosial seperti facebook, twitter, serta kompasiana yang aktif mengulasnya.

Bagi saya, selain adegan bak-bik-buk yang menjadi ciri khas The Raid 2. Jualan utama dari film besutan sutradara asal Wales, Gareth Evans ini adalah beberapa tokoh utama yang menjadi inti cerita. Seperti Rama (Iko Uwais) yang memerankan anggota satuan elite sekaligus agen rahasia, Uco (Arifin Putra) putra dari salah satu bos mafia yang mengangkangi Jakarta bernama Bangun (Tio Pakusodewo).

Lalu, ada Bejo (Alex Abbad) yang menjadi gangster kelas kakap sekaligus rival utama Bangun. Nah, menariknya, di kubu Bejo ini terdapat tiga tokoh yang bisa disebut legendaris dalam dunia perfilman di Indonesia: The Assasins (Cecep Arif Rahman) yang bersenjatakan karambit atau pisau pendek kecil yang melengkung, serta adik-kakak Baseball Bat Man (Very Tri Yulisman) bermodalkan pentungan, dan Alicia si Hammer Girl (Julia Estella) dengan dua palu.

Bagi saya, kehadiran mereka yang memiliki senjata anti mainstream karena berbeda dengan tokoh lainnya yang biasanya menggunakan pedang atau pistol, sangat unik. Secara jujur, saya harus mengakui tiga anak buah Bejo itu layak disandingkan dengan dedengkot di prekuelnya: Dua tangan kanan Tama Riyadi (Ray Sahetapy), yaitu Andi (Donny Alamsyah) dan Mad Dog (Yayan Ruhian) serta Sersan Jaka (Joe Taslim).

Jika harus memilih siapa tokoh yang penampilannya paling mengundang decak kagum dalam The Raid 2, telunjuk saya akan mengarah pada Baseball Bat Man. Sulit menjabarkan melihat aksi seorang villain yang membawa tongkat bisbol sebagai senjata andalan. Apalagi, dengan quote legendaris: "Sini bolanya!"

Kalimat tersebut yang mungkin masih bisa diingat dalam dua atau beberapa tahun ke depan sama seperti ucapan Mad Dog saat final fight dengan Sersan Jaka: "Gereget!" Atau, sindiran Bejo yang sangat vulgar namun mewakili Indonesia saat ini, "Politisi itu... Kasih mereka sedikit uang dan banyak selangka****."

Saya sendiri berharap, sambil menunggu The Raid 3 yang "konon" dirilis tahun 2016 atau 2017 dengan berpusat di Jepang yang rencananya akan mengobrak-abrik markas Yakuza klan Goto (rival Bangun). Gareth Evans bisa membuat spin-off dari adik-kakak Baseball Bat Man dan Hammer Girls.

Ya, mungkin mirip  Wolverine yang menjadi spin-off X-Men dan The Scorpions King (The Mummy Return). Atau seperti film drama kriminal terkenal lainnya dari Asia seperti The Young and Dangerous dengan banyak spin-off terkenal, yaitu Goodbye Mr. Cool dan Portland Street Blues.

*      *      *

[caption id="attachment_302055" align="aligncenter" width="525" caption="Sini bolanya! - Baseball Bat Man (SonyClassic)"]

139673219231416138

[/caption]
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline