Pengabdian Masyarakat di Tengah Maraknya Pandemi Covid-19

Melaksanakan pengabdian masyarakat khususnya di masa pandemi covid-19 ini sebenarnya merupakan semacam nilai ibadah plus bonus bagi kita semua. Banyak orang yang menderita akibat pandemi COVID-19. Sakit fisik; mobilitas dan gerakan terbatas, sakit mental dan spiritual, orang yang stres karena kebingungan dan kebingungan, dll. Apalagi karena kebijakan stay at home dan WfH, tentunya mereka yang terpapar COVID-19, termasuk yang merawatnya, paling besar dampaknya.

Juga secara finansial, beberapa saudara dan saudari kita dipecat dan keluarga mereka juga terpengaruh. Intensitas sudah berarti bahwa kita mengalami apa yang disebut kehidupan yang bersangkutan.

Namun, seperti yang dikatakan orang tua kita, di setiap zaman, setiap zaman, manusia memiliki masalah. Oleh karena itu, ketika ada masalah, pikiran manusia akan berkembang, dan tentunya memiliki keterbatasan. Akal dan kreativitas manusia cenderung mencari penyesuaian, adaptasi, dan akselerasi untuk menjustifikasi aktivitas, terutama di masa pandemi COVID-19 dan new normal.

Kerja bakti pengolahan sampah organik di saat pandemi covid-19. Minggu (21/11/2021) Foto: Rodan Hadid Qot'an Bahara

Dalam ujian negeri ini dengan adanya pandemi COVID-19 ini, saya tetap bekerja keras untuk menjalankan kegiatan pelayanan terutama dengan mengkoordinir situasi dan kondisi pandemi COVID-19 dan new normal. Dedikasi saya berupa mengikuti pengabdian masyarakat di tempat saya tinggal.Dalam pengabdian masyarakat ini saya menangani sampah organik, namun tentunya saya tidak akan lupa memakai masker selama pengabdian masyarakat ini, dan saya harus mematuhi peraturan kesehatan yang ada.

Semoga pengabdian saya dimasa pandemi covid-19 ini dapat membantu masyarakat di sekitar saya akan pentingnya menjaga kebersihan sekitar di tengah pandemi ini. Agar kita dapat terhindar dari berbagai macam penyakit. Semoga dengan adanya saya orang orang disekitar saya dapat merasa nyaman akan kehadiran saya di tengah masyarakat sekitar.