Lihat ke Halaman Asli

Rizky Setiawan

Mahasiswa yang suka mengulik apa yang terjadi di media sosial.

Tiktok sebagai Ruang Bebas dalam Berekspresi

Diperbarui: 16 Juli 2020   09:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Latar Belakang

Dunia maya memiliki peran besar pada masa pandemi atau karantina dalam mengurangi penyebaran virus Covid 19. Dunia maya (online, daring) menyampaikan pesan lebih cepat, tampil pendek dan tanpa harus bertemu (Ispiandriano, 2015). Hal ini menjadi jalan alternatif bagi masyarakat dalam melakukan aktivitasnya seperti bekerja, melakukan KMB, pergerakan sosial, bahkan entertainment dilakukan dengan bantuan internet. Disamping itu, banyak waktu yang fleksibel dan relatif luang saat berada di kediaman. Hal itu menuntut banyak masyarakat untuk dapat memulai hal baru dalam dunia maya. 

Masyarakat banyak berkreasi di dalam dunia maya seperti membuat konten hiburan bahkan hingga menggunakan sosial media sebagai tempat curhat tentang kehidupan sehari-hari. Hal ini seakan-akan membuat sosial media sebagai tempat yang bebas untuk mengekspresikan diri tanpa batasan. Salah Satu platform yang sangat mendukung hal tersebut ialah aplikasi Tiktok.

Tiktok merupakan aplikasi penyunting gambar berskala kecil dan juga membuat para penggunanya memiliki identitas tersendiri dan juga bisa saling menampilkan hasil dalam bentuk audio visual di dalam aplikasi tik tok maupun di platform lain. Tiktok membuat ruang maya dalam internet yang memungkinkan penggunanya dapat saling berinteraksi dan melakukan perputaran informasi atau bahkan mengekspornya sejauh mungkin. 

Walau trafiknya tidak sebesar media sosial, tapi Tiktok menjadi unggulan dalam evoke list dari bidangnya. Aplikasi ini mulai populer pada tahun 2018 dan sempat dibekukan di Indonesia pada pertengahan tahun itu juga karena alasan terdapat banyak konten negatif terutama bagi anak-anak dan mulai meledak lagi pada awal tahun 2020 hingga saat ini. Kepopuleran tersebut dilihat dari banyaknya pengguna dan banyak hal baru yang dibuat dalam aplikasi tersebut.

Dari keterpurukannya dulu, kini para Tiktokers (sebutan pengguna aplikasi tiktok, semacam identitas ringan) kembali membuat konten-konten menarik, bermanfaat juga mulai dari berbagai macam dance challenge, tutorial, tips unik, hingga curhatan yang dinilai cukup personal pada kehidupan mereka. Melihat hal tersebut, Masyarakat internet menggunakan Tiktok di luar priority activity nya, artinya dengan kata lain mengisi waktu "kosong", terlebih masa pandemi ini membuat time workflow masyarakat menjadi lebih fleksibel dan tidak menguras banyak tenaga. Ada sebagian orang menggunakan tiktok sebagai media konten secara personal. Banyak hal yang masyarakat lakukan di dalam atau lewat aplikasi tiktok.

Hal tersebut memperlihatkan bahwa Tiktok menjadi ruang yang membuat para penggunanya merasa bebas dalam membuat apapun bahkan hingga sesuatu yang personal sekalipun. Ia juga menunjukkan terdapat adanya berbagai macam faktor yang menjadi penyebab munculnya sikap yang berbeda terhadap pengguna sosial media antara satu platform dengan platform yang lainnya. Seperti netizen Instagram yang dinilai suka nyinyir, netizen Twitter dengan kebebasan berekspresi melalui tulisannya, dan netizen Tiktok dengan kebebasan berekspresi melalui konten audiovisual.

Menurut Nazar ada beberapa alasan mengapa di saat seperti ini orang menggunakan aplikasi tiktok yaitu:

  • Pertama karena mudah untuk digunakan, tidak perlu membutuhkan skill mengedit videonya yang rumit namun memerlukan kreatifitas yang tinggi. 
  • Kedua, banyaknya konten yang menarik dan fresh. Hal ini disebabkan oleh bertambah banyak pengguna membuat konten yang disajikan pun beragam dan lebih menarik, begitu pula konten yang sedang viral di tiktok menjadi tersebar luas ke aplikasi sosial media lainnya. 
  • Ketiga, sedang menjadi tren di berbagai kalangan. Selayaknya media sosial, dalam membuat konten pun kini tak dapat lagi melihat usia, semua kalangan dapat ikut berpartisipasi di dalamnya. 
  • Keempat, berpotensi untuk menjadi terkenal. Jika video yang muncul ada pada beranda dengan sendirinya orang akan mengenali dan jika dinilai konten yang disuguhkan memiliki nilai yang bagus di mata mereka, maka terdapat kesempatan untuk menjadi terkenal. 
  • Kelima, banyaknya challenge yang berasal dari aplikasi tiktok, sehingga orang-orang yang penasaran menjadi penasaran dan akhirnya mencoba.

Hubungan Antara Komunikasi Geografi dan Platform Tiktok

Komunikasi Geografi merupakan komunikasi sebagai konteks yang melalui atau dalam ruang. Ruang dan tempat pada komunikasi dinilai sangat penting, maka dari itu Komunikasi dan ruang saling berkaitan satu sama lain, komunikasi bisa mempengaruhi ruang, begitupun ruang menciptakan komunikasi. Pada tahap ketiga pendekatan komunikasi dan ruang, model spasial memperkenalkan konsep bahwa ruang dapat diciptakan dan dapat diubah (Dhona,2018).

Keterlibatan teknologi membuat komunikasi semakin efektif dan efisien. Kini proses komunikasi bisa terjalin lewat jaringan internet yang jauh lebih mudah dijangkau. Manusia menciptakan ruang dalam internet dari interaksi manusia itu sendiri. Manusia menyebut ruang tersebut sebagai dunia maya. Dimana realitasnya seolah-olah nyata karena interaksi manusia itu sendiri. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline