Mohon tunggu...
Rizky Setiawan
Rizky Setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa yang suka mengulik apa yang terjadi di media sosial.

Freelancer Photographer

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Tiktok sebagai Ruang Bebas dalam Berekspresi

16 Juli 2020   09:48 Diperbarui: 16 Juli 2020   09:56 1341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Dunia internet atau dunia maya juga menciptakan ruang-ruang tersendiri untuk pengguna-pengguna ataupun konteks-konteks tertentu. Internet memampukan terciptanya cyber space dan disitulah berbagai aktivitas terjadi (Ibrahim, Nuraeni, 2016). Biasanya "ruang-ruang" dapat disebut sebagai platform maupun aplikasi. Ruang-ruang tersebut diciptakan sesuai kategori kebutuhan manusia itu sendiri. Beragamnya konteks ruang maya ditentukan dari kategori interaksi manusia itu sendiri.

Dalam pandangan bidang Komunikasi geografi, Aplikasi tiktok menciptakan lingkungan kecil ruang maya bagi penggunanya. Ruang maya dalam Tiktok diciptakan dari proses komunikasi berupa interaksi satu arah dari kreator maupun audiens. Pola komunikasi dalam Tiktok dibuat dalam bentuk konten-konten dalam format video itulah yang dibuat oleh para kreator lalu kemudian di saksikan oleh audiens. Oleh karena itu tercipta komunikasi dua arah dalam kolom komentar sebagai feedback secara langsung dan bersifat umum. Itulah mengapa pola komunikasi dalam tiktok mempengaruhi aplikasi Tiktok seperti adanya kebebasan dalam berekspresi.

Sebagai ruang bebas berekspresi juga, konten kreator berlomba-lomba untuk membuat sebuah konten yang memiliki nilai kesamaan dengan penontonnya. Karena jika semakin memiliki kesamaan dengan apa yang biasa dilakukan atau dirasakan oleh penonton, maka mereka memiliki keterikatan dan merasa bahwa konten yang diberikan pun sesuai dengan dirinya. Sehingga mereka bergabung dalam sebuah kolom komentar dan dari situlah awal mula adanya interaksi yang tercipta karena memiliki kesamaan terhadap minat konten yang disajikan.

Audiens dan Kreator Tiktok

Dalam hal ini Tiktok menjadi ruang buat orang-orang untuk dapat berinteraksi satu sama lain dengan media utamanya adalah video yang dikreasikan oleh para penggunanya. Konten video yang dibuat dapat berupa hanya sekedar hiburan sampai cerita-cerita pribadi dari para pengguna itu sendiri. Tiktok pun memperlihatkan bahwa adanya perputaran informasi dan saling berbagi dalam hal pengetahuan. Hal ini menunjukkan Tiktok menjadi ruang yang cukup bebas bagi penggunanya untuk mengekspresikan dirinya.

Apalagi pada masa pandemi COVID-19, orang-orang mempunyai banyak waktu luang karena semua tugas dan pekerjaan dapat dikerjakan di rumah masing-masing. Timbulnya rasa bosan menjadi salah satu pemicu utama pemakaian aplikasi Tiktok pada masa mewabahnya virus Corona. 

Lagi-lagi, pada aplikasi ini juga terdapat tantangan-tantangan yang dapat diikuti oleh para penggunanya. Sehingga banyak dari pengguna yang mengikuti tantangan-tantangan tersebut untuk ikut berkarya bersama dengan pengguna lainnya. Hal ini dapat dilihat pada #lathichallange yang cukup viral. Bentuk dari tren ini adalah sebuah video dimana seseorang akan mengubah penampilan dirinya menjadi sosok yang menyeramkan dengan diiringi reff pada lagu Lathi yang diciptakan oleh salah satu grup musik yaitu Weird Genius.

Selain itu, Tiktok juga kini dimanfaatkan sebagai media pembelajaran. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Aji, aplikasi Tiktok memenuhi kebutuhan siswa, menarik minat siswa karena keterbaruannya, memiliki fitur yang dapat diimplementasikan pada pembelajaran, dan yang terakhir tiktok memiliki kesamaan dengan perkembangan kematangan dan pengalaman serta karakteristik yang ada pada peserta didik yang merupakan generasi milenial, yang tak dapat terlepas dari adanya gawai. Termasuk di dalamnya menjadi keterampilan dalam bermain peran, dalam hal ini menekankan pada aspek suprasegmental siswa dalam memerankan sebuah naskah drama, dialog, bahkan monolog. 

Di sisi lain dalam keterampilan bahasa Indonesia, dalam aspek keterampilan menyimak, karena aplikasi Tiktok juga terdapat audio visual yang dapat mengakomodasi. Serta menjadi keterampilan berbicara dalam menyampaikan ide, gagasan, pikiran serta perasaan yang disusun dan dikembangan sesuai dengan kebutuhan yang menyimak. Serta sebagai keterampilan membaca dan menulis yang dapat dilakukan oleh siswa untuk menganalisis dari video dan audio yang ada dalam Tiktok.

Sifat bebas ruang Tiktok menjadi menguntungkan bagi penggunanya untuk berekspresi, namun tidak menutup kemungkinan menjadi boomerang karena penggunanya itu sendiri. Karena sifatnya yang bebas dan semua orang dapat mengakses akun dan dapat bebas berkomentar dengan pendapatnya, yang berbagai macam dan belum tentu semua berpendapat positif. Dari semua itu, Tiktok mempengaruhi manusia menjadi lebih berekspresi di dalam Tiktok, begitupun dari kebebasan berekspresi dapat membentuk ciri ruang Tiktok.

Terciptanya ruang pada aplikasi di Tiktok dapat dilihat pada interaksi satu arah dalam bentuk video yang dilakukan oleh Tiktokers. Dimana para pengguna yang dimaksud disini adalah para audiens dan para kreator. Seperti yang diketahui, tiap ruang memiliki karakteristik tersendiri yang dapat berpengaruh pada siapapun yang ada di "dalam" ruang tersebut. Para audiens dan kreator "membentuk" Tiktok menjadi sebuah ruang yang bebas untuk mengekspresikan diri mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun