Pandemi corona harus dicegah dengan cepat. Virus yang sangat menginfeksi tersebut, saat ini telah menjangkiti hingga ratusan ribu orang di dunia. Di Indonesia physical distancing menjadi salah satu solusi yang dipilih dalam memperkecil penyebaran virus corona. Hal ini diperlukan mengingat penyebaran virus corona terjadi lewat droplets.
Droplets atau cairan seperti ingus, liur, dahak dari seseorag adalah wahana transmisi bagi virus corona, beberapa penelitian menunjukan bila virus corona dapat bertahan hidup hingga 5 hari di tempat terbuka. Lamanya waktu bertahan virus corona, menjadikan semua orang harus ekstra waspada khususnya pada kebersihan diri, lingkungan dan segala hal yang hendak dikonsumsi. Hal ini lah yang kemudian menjadikan salah satu BUMD di Kabupaten Berau melakukan langkah preventif.
Adalah Perumda Air Minum Batiwakkal, yang tengah melakukan langkah preventif, yakni dengan meningkatkan kadar chlor atau klor dalam penyaluran air di Berau. Peningkatan ini dilakukan guna mencegah air yang mengalir dan dikonsumsi masyarakat Berau mengandung bakteri, kuman ataupun virus. Dilansir berau.prokal.co, kadar yang dinaikan ialah dari 0,2 ppm menjadi 0,5 ppm.
Bupati Berau, H. Muharram mengatakan bahwa peningkatan kadar chlor tersebut masih dalam ambang batas wajar, karena berdasarkan peraturan Kementrian Kesehatan kadar tertinggi ialah 5 ppm. Dirinya juga mengatakan bahwa peningkatan ini adalah sementara waktu, hingga pandemi corona mereda. Ia berharap warga dapat memakluminya dan bersama sama melawan corona, tak lupa dirinya berterima kasih kepada jajaran dan pimpinan Perumda yang telah berkontribusi dalam penanggulangann corona.
Langkah-langkah preventif tersebut tentu harus kita dukung, mengingat mengambil langkah preventif akan jauh lebih baik dibandingkan bila harus menangani langsung wabah corona. Harapannya tentu saja, wabah corona dapat berlalu dan semua warga dapat beraktivitas seperti biasa.