Lihat ke Halaman Asli

Rizki Muhammad Iqbal Dyaz

Raih Cita-Cita Setinggi Langit

Puasa Hati

Diperbarui: 24 Maret 2019   16:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

"Sesungguhnya dalam tubuh manusia terdapat segumpal daging, Bila dia baik maka baik pula seluruh tubuhnya, dan bila dia rusak maka rusak pula seluruh tubuhnya, dia adalah hati" (HR. Bukhari-Muslim) 

Sunggu tak terhingga syukur kepada Sang Kholik, Dia menciptakan jiwa dan raga ini dengan sempurna. Bagaimana tidak? Kita diberikan segumpal daging yang dapat merasakan kasih sayang dari orang lain dan rasa sakit dari orang lain. Segumpal daging itu dikenal dengan hati.

Hati diberikan agar bisa melihat dan merasakan hal yang baik. Allah telah menciptakan hati agar kita bisa melakukan semua hal dengan ikhlas. Allah menciptakan hati agar manusia bisa meyakini satu sama lain. Allah menciptakan hati agar manusia bisa bertakwa. Lantas bagaimana hati agar berjalan dengan baik. Maka hati perlu melakukan puasa. 

Mengapa harus puasa hati? Puasa hati adalah menjaga hati agar tidak terjerumus kedalam keburukan dan kegelapan. Puasa hati berfungsi agar kita lebih beriman kepada Allah dan juga lebih khusyu dan ikhlas dalam melakukan sesuatu. Berpuasa hati akan menghindarkan kita dari sombong, ujub, was-was. Puasa hati itu akan memancarkan cahaya petunjuk sehingga tidak terpengaruh dalam kegelapan. Maka kesimpulannya adalah, berpuasa hatilah atau jaga hatilah agar kita bisa lebih dekat dengan Sang Pencipta dan bisa saling memahami satu sama lain.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline