Lihat ke Halaman Asli

Filsafat Pendidikan (Metode Positivistik, Fenomenologis, dan Kritis)

Diperbarui: 10 April 2020   18:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Artikel saya kali ini akan membahas tentang pengertian metode positivistic, fenomenologis dan kritis

1. Metode positivistic
  positivisme bentuk dari kata positif. Di dalam filsafat positivisme berarti tegas, pasti serta meyakinkan.
Dalam filsafat positivisme yaitu suatu aliran filsafat yang berpangkal pada suatu yang pasti atau faktadan nyata serta berdasarkan data-data yang empiris (pengalaman).
Menurut KBBI adalah aliran filsafat yang beranggapan bahwa aliran itu semata-mata berdasarkan pengalaman dan ilmu yang pasti. Jadi sesuatu yang maya atau tidak pasti itu di kesampingkan seperti yang ghaib. Ajaran ini muncul pada abad ke 19 termasuk filsafat abad modern. Munculnya itu hampir bersamaan dengan empirisme. Persamaannya yaitu  sama- sama mengutamakan pengalaman. Akan tetapi perbedaanya : positivisme hanya membatasi diri pada  pengalaman yang bersifat objektif. Sedangkan empirisme yaitu juga menerima pengalaman-pengalaman yang subjektif (batiniah).
Tokohnya : Edmund huserl

2. Metode fenomenologis
Metode sendiri berasal dari bahasa Yunani "meta" dan "hodos" yang berarti jalan sebrang. Jadi metode adalah cara atau teknik pengumpulan data dalam konteks penelitian dan dianalisa untuk mendapatkan jawaban yang tepat, serta di teliti lalu dirumuskan dalam bentuk pertanyaan.
Ada 4 cara dalam menentukan penelitian pengumpulan data :
 Wawancara, Quisioner, Observasi,  Survei

Fenomenologis adalah jenis metode yang digunakan saat penelitian kualitatif. Metode kualitatif yaitu cara lebih untuk menekunkan pada aspek yang mendalam dalam permasalahan yang tujuannya untuk pemahaman secara luas tentang permasalahan yang akan dikaji serta pengumpulan data. Contohnya : di sekolah-sekolah diadakan senam
Tokohnya :
- Edmund huserl

3. Metode kritis
Dalam filsafat pendidikan/tatacara pemikiran filsafat yang secara terus menerus mempertanyakan dan juga berani menawarkan jawaban rasionalnya bagi permasalahan ilmu pengetahuan.
Contohnya :
Jika ada presentasi di kelas dia berani mengajukan pertanyaan serta berani mengeluarkan pendapatnya yang dimana menurutnya jawaban itu tidak sesuai dengan apa yang di pikirkan
Tokohnya : Plato dan Sokrates




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline