Lihat ke Halaman Asli

Saya Golput? (Melawan Golput dengan Cerita)

Diperbarui: 27 Maret 2019   23:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Aku golput"! Ungkap Sono ketika ngobrol di warung kopi. Manto yang menjadi rekan ngobrol hanya menggeleng kepala. 

"Kenapa geleng-geleng to? Bukankah kita milih atau tidak milih sama saja gak ngaruh bagi hidup kita? Bukankah yang terpilih 01 atau 02 sama saja gak bikin hidup kita lantas lebih baik? Daripada aku buang-buang waktu untuk nyoblos  yang gak jelas itu, mendingan aku cari duit dong, lebih jelas dan menguntungkan". Katanya.

Sambil nyeruput kopi Manto berkata, "Jadi gini son, untuk menjawab pertanyaan kamu itu, aku punya sebuah cerita. Jika kamu sudi mendengarkan, aku akan ceritakan padamu".

"Cerita apa si To?" Sono penasaran.

"Kamu mau mendengarkan"? Manto bertanya.

"Tentu". Jawab sono.

"Jadi gini son", manto mulai bercerita..

"Ada seorang siswa disekolahan bernama budi. Sewaktu jam istirahat ia jajan dikantin sekolahannya. Singkat cerita, Ketika jajannya telah habis, ternyata ia buang sampah disembarang tempat. 

Tukang kebun sekolah yang kebetulan lewat melihat, kemudian segera menegurnya agar mau membuang sampah pada tempatnya. 

Mendengar ada teguran dari tukang kebun, Budi merasa bahwa tidak perlu menanggapinya karena yang menegur itu hanyalah tukang kebun. Bukan siapa-siapa. Akhirnya Budi memutuskan untuk mengabaikan teguran itu.

Beberapa menit kemudian, datanglah kepala sekolah. Tanpa berbicara apa-apa hanya memandang siswanya yang bernama budi itu, kemudian tanpa basa basi dan tanpa disuruh segera budi memungut sampah dan dibuang pada tempatnya". 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline