Lihat ke Halaman Asli

Sarasehan PLKB dan PKB Bersama GANTI

Diperbarui: 17 Juni 2015   23:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14114655162070722671

SARASEHAN  PERAN PETUGAS LAPANGAN KELUARGA BERENCANA DAN PENYULUH KELUARGA BERENCANA DALAM MEMANTAPKAN BONUS DEMOGRAFI UNTUK MENSUKSESKAN REVOLUSI MENTAL
GUNA MEWUJUDKAN INDONESIA HEBAT

Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) dan Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) selama ini identik dengan tugasnya dalam merangkul akseptor baru dan membina kelestarian ber-KB. Namun, tugas mereka sebenarnya tak cukup sampai disitu. Mereka juga harus siap membantu untuk menyiapkan masa depan generasi penerus dalam bidang kesehatan.

1411465909438034865

Hal tersebut dikatakan Ketua Pembina PLKB dan PKB Indonesia Setia Edi MKes pada acara sarasehan pengurus Gerakan Nelayan Tani Indonesia (GANTI) dan PLKB, PKB se-Jawa Tengah di Kampung Kopi Banaran Bawen, Minggu (21/9).

Setia Edi menambahkan, saat ini di Indonesia ada sekitar 23 ribu PLKB dan PKB. Mereka bekerja door to door dengan para kader, pemuka agama dan masyarakat. Pekerjaan mereka tak sekedar mensosialisasikan penggunaan alat kontrasepsi tapi juga menyiapkan masa depan generasi muda di bidang kesehatan.

Sementara itu Ketua Umum GANTI Prof Dr Ir Rokhim Dahuri MS mengatakan pihaknya terus mendorong konsep membangun penduduk dari sektor pertanian, perikanan dan kelautan. Kerjasama yang dilakukan antara GANTI dengan PLKB dan PKB diharapkan dapat membantu mewujudkan pembangunan penduduk yang baik dari ketiga unsur tersebut.

14114662891733588880

Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH menuturkan bonus demografi harus dimanage dengan baik. Keberhasilan dalam memanage akan membuat Indonesia menjadi negara besar. Namun jika gagal akan sangat berbahaya karena pasti menimbulkan banyak persoalan. Mulai dari meningkatnya angka kriminalitas, pengangguran, kematian ibu dan anak hingga kemiskinan.

Dia menjelaskan saat ini jumlah penduduk Indonesia sudah mencapai 250 juta jiwa. Di Jawa Tengah sendiri, berdasar data yang yang dimiliki pemerintah provinsi, jumlah penduduk sudah mencapai 39.251.216 jiwa. Sedang berdasar BPS 33.272.207 jiwa. Menurutnya data ini memunculkan problem kependudukan. Sebab itu, dia mengaku selalu cerewet dan crigis menggalakkan KB. Penyuluh diminta untuk senantiasa berinovasi dengan menggunakan metode unik, nyentrik dan asyik agar masyarakat mau ber-KB. (Humas Jateng).




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline