Lihat ke Halaman Asli

Ririn Anggraeni

Pekerja Biasa

Pada yang Terlanjur Patah

Diperbarui: 15 Agustus 2022   06:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Pagi baru saja di mulai sebagian orang telah sibuk memulai rutinitas harian seperti biasanya. Bekerja. Tapi, sebagian lagi bahkan mungkin ada ribuan manusia diluar sana yang masih meringkuk didalam selimut. Tak ada pagi, tak ada apapun untuk di mulai. 

Hanya bayangan trotoar jalan yang ramai, bus dan kereta yang padat. Kayuhan sepeda  petani atau suara mesin kendaraan yang brisik. Hanya itu yang mampir di kepalanya saat ini. 

Tak lagi memberi dirinya kesempatan untuk banyak hal yang sudah terlanjur patah. Sesekali berbuat salah, sesekali tak lagi membuat harap, sesekali menghilang. Bukan untuk menyerah melainkan berpasrah pada Tuhan. Agar lain kali dimasa depan tak lagi membuat salah yang sama. 

Biarkan pagi ini dan kemarin yang telah dilewati tak ada apapun yang akan di mulai sebab kecewa dan percaya bukan hal yang bisa sembuh hanya dalam satu dua hari. Dari banyak ujian yang datang yakinlah bahwa nanti akan ada hari dimana kau akan kembali memeluk pagi. Menjadi yang semakin baik, kuat dan tabah. Benar kata seorang teman barangkali Tuhan sedang mengupgrade dirimu agar hidup mu menjadi lebih baik. 

Yang patah pasti tumbuh, yang hilang akan berganti. (Btw ini kayaknya lirik lagu ya) 

Untuk yang sedang kehilangan paginya tetap semangat ya! 

Musi Banyuasin, 15 Agustus 2022




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline