Lihat ke Halaman Asli

Rintar Sipahutar

TERVERIFIKASI

Guru Matematika

Anjing atau Kucing?

Diperbarui: 19 Februari 2018   10:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

              Ilustrasi : cattery.co

Ketika SMP, guru fisika kami bapak J. Hutapea mengatakan bahwa anjing lebih pemaaf dari kucing.

Pembuktiannya sebagai berikut:

"Misalkan kamu memelihara anjing dan kucing. Coba pukul anjing dan kucing tersebut dalam waktu yang hampir bersamaan kemudian tunggu beberapa saat (kira-kira 15-30 menit) lalu ambil makanan dan panggil kedua bintang tersebut".

"Anjing akan segera menghampiri kamu dengan mengibas-ngibaskan ekornya, sedangkan kucing akan tetap diam tak peduli karena masih menyimpan dendam dengan kamu", kata beliau.

(Percobaan ini dilakukan dalam kondisi yang sama. Saat anjing dan kucing sama-sama dalam keadaaan lapar atau sama-sama kenyang)

Hingga hari ini setelah 25 tahun berlalu, saya belum pernah membuktikan dalil tersebut. Tetapi beberapa kali saya berpikir: "Apakah mungkin karena anjing lebih rakus dari kucing sehingga anjing dapat mengabaikan rasa sakit hatinya demi mendapatkan makanan sedangkan kucing tidak?"

Hingga akhirnya saya menemukan jawaban sendiri. Dari beberapa literatur, saya menemukan bahwa anjing adalah binatang yang sangat "setia" kepada tuannya sehingga ketika dia disakiti oleh tuannya, dia sadar bahwa dia hanyalah seekor binatang peliharaan dan tuannya adalah pemiliknya.

Itulah mungkin salah satu alasan mengapa anjing tetap memaafkan dan selalu berbakti kepada tuannya. Sebuah kata "SETIA" mampu menghilangkan rasa sakit karena didasari rasa sayang dan hormat kepada tuannya. Sedangkan kucing mungkin tidak mengenal istilah tersebut.

Selamat sore!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline