Mohon tunggu...
Rintar Sipahutar
Rintar Sipahutar Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

Pengalaman mengajar mengajarkanku bahwa aku adalah murid yang masih harus banyak belajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Anjing atau Kucing?

11 Desember 2017   19:58 Diperbarui: 19 Februari 2018   10:50 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

              Ilustrasi : cattery.co

Ketika SMP, guru fisika kami bapak J. Hutapea mengatakan bahwa anjing lebih pemaaf dari kucing.

Pembuktiannya sebagai berikut:

"Misalkan kamu memelihara anjing dan kucing. Coba pukul anjing dan kucing tersebut dalam waktu yang hampir bersamaan kemudian tunggu beberapa saat (kira-kira 15-30 menit) lalu ambil makanan dan panggil kedua bintang tersebut".

"Anjing akan segera menghampiri kamu dengan mengibas-ngibaskan ekornya, sedangkan kucing akan tetap diam tak peduli karena masih menyimpan dendam dengan kamu", kata beliau.

(Percobaan ini dilakukan dalam kondisi yang sama. Saat anjing dan kucing sama-sama dalam keadaaan lapar atau sama-sama kenyang)

Hingga hari ini setelah 25 tahun berlalu, saya belum pernah membuktikan dalil tersebut. Tetapi beberapa kali saya berpikir: "Apakah mungkin karena anjing lebih rakus dari kucing sehingga anjing dapat mengabaikan rasa sakit hatinya demi mendapatkan makanan sedangkan kucing tidak?"

Hingga akhirnya saya menemukan jawaban sendiri. Dari beberapa literatur, saya menemukan bahwa anjing adalah binatang yang sangat "setia" kepada tuannya sehingga ketika dia disakiti oleh tuannya, dia sadar bahwa dia hanyalah seekor binatang peliharaan dan tuannya adalah pemiliknya.

Itulah mungkin salah satu alasan mengapa anjing tetap memaafkan dan selalu berbakti kepada tuannya. Sebuah kata "SETIA" mampu menghilangkan rasa sakit karena didasari rasa sayang dan hormat kepada tuannya. Sedangkan kucing mungkin tidak mengenal istilah tersebut.

Selamat sore!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun