Lihat ke Halaman Asli

Rini Sriana

Mahasiswa

Eksplor Tempat Bersejarah di Museum Brawijaya

Diperbarui: 29 September 2022   19:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Pada kegiatan Modul Nusantara minggu ke-4 kami di ajak berlibur mengunjugi tempat bersejarah yaitu Museum Brawijaya. Museum Brwijaya adalah Museum Militer yang terletak di jl. Besar Ijen No.25A, Gading Kasri, Kec. Klojen, Kota Malang, Jawa Timur, museum ini memiliki keunikan tersendiri yaitu saat kami berjalan memasuki museum ini kami akan disuguh kan beberapa alat berat perang pada masa penjajahan seperti Tank buatan Jepang, Tank Amfibi dan Meriam penangkis udara serta ada juga patung pahlawan yang merupakan Panglima besar indonesia pada jaman penjajahan yaitu Jendral Soedirman yang di bangun tepat di tengah-tengah jalan memasuki museum Brawijaya dimaksudkan untuk mengabadikan dan mengenang jasa-jasa.

Setelah memasuki museum ini para pengunjung akan melihat sebuah mobil antik yang digunakan pada zaman dahulu yang di pajang tepat di tengah museum selanjutnya pengunjung  akan di beri arahan oleh pemandu mengenai sejarah, peran sampai kegunaan barang- barang yang ada di museum tersebut, kurang lebih yang di jelaskan adalah sebagai berikut;

Nama Museum Brawijaya ditetapkan berdasarkan keputusan Pangdam V Brawijaya tanggal 16 April 1968 dengan sesanti (wejangan) 'Citra Uthapana Cakra' yang berarti sinar (citra) yang membangkitkan (uthapana) semangat/kekuatan (cakra). Museum Brawijaya didirikan sejak tahun 1962 oleh Brigjend TNI (Purn) Soerachman (mantan Pangdam V/Brawijaya tahun 1959-1962). Pembangunan gedung museum kemudian mendapat dukungan oleh Pemerintah Kota Malang dan dukungan biaya dari Sdr.Martha.

Peran Museum ini di bangun :

  • Sebagai media pendidikan.
  • Sebagai tempat rekreasi.
  • Sebagai tempat penelitian ilmiah.
  • Sebagai tempat pembinaan mental kejuangan dan pewarisan nilai-nilai '45 prajurit TNI dan nilai patriotisme bagi masyarakat umum.
  • Sebagai tempat pembinaan mental kejuangan dalam rangka pembinaan wilayah.

Setelah di beri penjelasan oleh pemandu kami di ajak berjalan keruangan pertama yang isinya  ada Meriam, lukisan yang menggambarkan masyaraka indonesi yang sedang melawan penjajah dan lukisan masyarakat indonesia yang merobek bendera Belanda, alat-alat perang serta pakain perang yang dipakai pada masa penjajahan, sambil berjalan memasuki ruangan pemandu akan menjelaskan secara rinci kegunaan barang yang ada diruangan tersebut dan sejarah-sejarah nya.

Selanjutnya pemandu akan mengajak para pengunjung keruangan yang kedua, ruangan ini isinya ada Kris yang merupakan sumbangan dari Mantan Bupati Malang, jumlah kris ini lumayan banyak lalu ada juga beberapa foto sejarah peninggalan perang dari negara Timor Leste dan ada juga mesin komputer zaman yang digunakan pada masa penjajahan dulu untuk mengetik surat dan sebagainya yang ukurannya kurang lebih sebesar kulkas, selanjutnya kami diajak keruangan terakhir yang terletak di belakang museum, ruangan ini memiliki dua peninggalan sejarah  yaitu sebuah Gerbong Maut yang digunakan jepang pada masa Agrasi Militer dan ada juga perahu yang digunakan sebagai alat transportasi pada zaman penjajahan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline