Lihat ke Halaman Asli

Rinaldi Syahputra Rambe

Pustakawan Perpustakaan Bank Indonesia Sibolga

Cara Membiasakan Balita Tanpa Gadget

Diperbarui: 7 Maret 2023   16:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi Balita main gadget. (sumber: freepik.com)

Bermain gadget sudah menjadi kebiasaan hampir pada semua usia. Meskipun penggunaannya berbeda-beda setiap generasi. 

Dikutip dari data kominfo, penggunaan gadget paling banyak dari segi kelompok usia berada pada rentang usia 20-29 tahun sebesar 75,95 persen. 

Lalu, kelompok rentang usia 30-49 tahun sebesar 68,34 persen. Hingga penggunaan smartphone paling sedikit berada di rentang usia 50-79 tahun sebesar 50,79 persen. 

Selain pada kelompok umur di atas ternyata penggunaan gadget pada anak-anak juga cukup tinggi. 

Menurut survei "Indonesia Digital Lifestyle Index" yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada tahun 2020, diperoleh data bahwa sekitar 5,5% balita di Indonesia mengakses internet melalui gadget seperti smartphone atau tablet. 

Meskipun persentase ini tidak terlalu tinggi, namun tetap perlu diwaspadai karena risiko dampak negatif penggunaan gadget pada perkembangan balita sangat besar.

Selain itu, survei yang dilakukan oleh Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) pada tahun 2019 menunjukkan bahwa sekitar 13% anak usia 0-5 tahun di Indonesia memiliki akses ke gadget. Persentase ini cenderung meningkat seiring dengan perkembangan teknologi dan semakin mudahnya akses ke gadget.

Kondisi ini tentu membuat kita khawatir akan efek yang ditimbulkan oleh kebiasaan menggunakan gadget. Ada beberapa dampak negatif yang timbul akibat penggunaan gadget pada balita antara lain:

1. Keterlambatan perkembangan bahasa: Balita yang terlalu sering menggunakan gadget bisa memperlambat perkembangan bahasa mereka. 

Ini disebabkan oleh fakta bahwa mereka cenderung tidak berbicara dan berinteraksi dengan orang lain, yang diperlukan untuk mengembangkan keterampilan bahasa yang baik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline