Jogja itu gudangnya wisata kuliner. Mau makan apa aja, semua ada! Dari yang murah sampai yang unik, dari yang enak sampai yang mahal, dari yang enggak enak sampai yang cuma jual view dan suasana.. tinggal pilih aja! Berikut ini adalah beberapa tempat makan menarik di Jogja berdasarkan rekomendasi teman-teman saya di Jogja dan hasil blusukan sana-sini.
Food Street, Jalan Kaliurang dan Jalan Palagan Tentara Pelajar
Sepanjang jalan ini, buanyak banget tempat makan enak.. enggak bisa disebutkan satu per satu. Kawasan ini hidup sepanjang hari dan suasana makin rame kalau malam. Jalan Kaliurang, disini lebih khusus untuk mahasiswa dan lebih variatif soal pilihan seperti Kalimilk, SS, Iga Bakar Jakal dan lain-lain. Nah, kalau Jalan Palagan Tentara Pelajar, disini berderet resto-resto yang agak elit untuk keluarga dan harganya lebih premium. Salah satunya adalah Pelem Golek, dimana resto ini letaknya di pinggir sungai, jadi, bisa makan sambil mendengar suara gemericik air. Wuih, keren!! Dan masih banyak lagi lho..
Mie Bandung Kridosono
Mie ayam ini letaknya di pinggiran komplek stadion Kridosono, katanya sih, mie paling enak se-seantero kota Jogja. Sayangnya, tempatnya agak kurang bersih—banyak sisa-sisa tisu yang dibuang sembarangan. Rasanya sih boleh dikasih jempol, tapi soal kebersihan—dikasih jari kelingking deh! Soal rasa, kasih dua jempol deh!
Bukit Bintang
Kuliner juga bukan soal rasa lho, lokasi juga menentukan. Karena, kini banyak tempat yang jual suasana daripada kualitas makanannya. Misalnya, daerah Bukit Bintang yang terletak di Jalan Jogja – Wonosari. Kalau bicara kualitas makanan disitu enggak terlalu istimewa kok, tapi karena lokasinya yang awesome—apalagi kalau malam—bisa lihat pemandangan lampu-lampu kota Jogja dan sekitarnya, tempat itu membentuk identitasnya sendiri sebagai tempat nongkrong.
Sate Klatak Pak Pong
Tempat ini recommended banget di kalangan pecinta kuliner kambing. Terletak di jalan Imogiri Timur km. 10, menunya antara lain sate kambing biasa, gulai, tongseng, tengkleng dan tentu saja sate klatak. Harga seporsi terdiri dari 2 tusuk sebesar 13 ribu. Sate klatak adalah sate kambing yang dibakar setengah matang, disajikan dengan kuah. Tusuk satenya menggunakan jeruji sepeda. Rasanya? Makknyuss.. setelah saya makan, kepala mulai cenat-cenut, tanda darah tinggi. Waduh!
Bungong Jeumpa
Artinya bunga jumpa, sejenis bunga cempaka, berasal dari bahasa Aceh. Ini lho kuliner Aceh terlengkap di jogja. Apa yg paling recomnended? Selain mie aceh, nasi rendang sapi sambal kuah kari, kopi aceh.. menu lainnya juga penuh dengan cita rasa Aceh.
Beukenhof European Restaurant, Museum Ullen Sentalu
Terletak di dalam kompleks Museum Ullen Sentalu, restoran ini beraliran Ueropean Style alias menu barat, contohnya, Beukenhof Breeze (jus campuran pepaya, lemon dan pineaple), Lamb Chops (daging dari Australia). Suasananya enak banget dengan interior bergaya Eropa klasik. Karena makannya ala Eropa, harganya juga Eropa, bo.. makanannya memang enak rasanya, tapi abis makan, rasanya mau sakit perut pas bayar di kasir—maklum, waktu itu masih mahasiswa, boo.. Sekali-kali nekat mencoba, tapi, isi dombet ikut terkuras—ludes!
Kedai Kebun
Salah satu café yang menyatu dengan Art Space atau galeri seni. Letaknya di jalan Tirtodipuran. Tempatnya rindang karena di sebelahnya adalah Omah Kertanegaran, salah satu bangunan cagar budaya milik kerabat Keraton Yogyakarta yang halamannya ditumbuhi pepohonan yang bahkan lebih tinggi dari rumahnya. Saya duduk di berandanya, dituip angin semilir, buat cari inspirasi. Karena dekat kawasan hostel, banyak bule yang suka kesini. Dimana banyak bule, disitulah enak buat nongkrong.
Gado-Gado dan Lotek Bu Bagyo Colombo
Katanya, gado-gado dan lotek disini paling menggoda dan terkenal di Jogja. Yang beli, ruamai banget sampai pesannya pun harus antri. Hmm, yang jelas, rasa gado-gado dan loteknya memang beda daripada biasanya. Apa, ya, rahasianya?
Rumah Coklat
Café ini, satu-satunya yang menjual “serba cokelat” di Jogja mulai dari es krim, minuman sampai cake cokelat. Terletak di Jalan Cik Di Tiro, dekat dengan Bundaran UGM. Awas! Bisa ketagihan cokelatnya..
To be continued..