Lihat ke Halaman Asli

Rikho Kusworo

Menulis Memaknai Hari

Kata Wakili Rasa Tembus Benua

Diperbarui: 5 Desember 2021   00:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Koleksi Pribadi 02 Agustus 2020

Hawassa, Ethiopia, 2 Agustus 2020

Dear Adelista                                                          

Ayah pandangi bunga itu dari balkon kamar. Warna bunganya keputihan pink. Daunnya bergaris tengah, sepanjang sendok. Melihatnya ayah bahagia. Warna pink nya mengingatkan ayah akan Adel. Ayah tahu benar bahwa pink warna kesukaan Adel. Bentuk bunganya mirip kembang sepatu.Namanya bunga ini Oleander Sealy Pink.

Malam ini kelopak bunganya menengadah ke atas, menatap bulan yang hampir penuh purnama. Seperti halnya Ayah menerawang ke atas memandang bulan itu. Adel juga , lihatlah bulan itu sekarang!. Bulan yang Adel lihat sama dengan bulan yang ayah lihat. Kalau kita bisa melihat bentuk yang sama dalam satu waktu, artinya kita dekat.

Memang Ayah dan Adel melihat bulan itu dari jarak yang berbeda.Ayah dan Adel jauh terpisah benua. Namun sebenarnya kita dekat. Karena Ayah dan Adel bisa melihat bulan yang sama bersinar di malam hari.

Keesokan harinya, ketika ayah buka jendela, di dekat pohon berbunga pink itu, berdiri kokoh sebuah tiang lampu, setinggi balkon kamar ayah di lantai tiga.Setiap hari dari balkon, ayah lihat tiang lampu itu dijadikan tempat tidur seekor burung berkaki panjang dan kokoh. Sayapnya hitam keabu-abuan.

Setiap hari burung itu mencari makan dengan mengaduk aduk tempat sampah di depan gedung. Tempat sampah galon biru bekas bahan kimia.Burung itu bergerombol, tidak takut manusia. Ayah pernah melihat, elang pun lari karena kibasan sayapnya.Burung ini berparuh panjang,sama panjang dengan lehernya. Mengais makan, ujung paruhnya masuk ke tempat sampah setinggi pusar orang dewasa, beberapa meter dari tiang lampu.

Burung itu mengisi perut dari sisa makanan, dari serangga di rerumputan, dan dari binatang yang sudah mati seperti kodok dan tikus. Burung itu juga bisa makan di ai. Makan dari ikan yang ada di danau buatan ( danau kecil), yang berjarak sepelemparan batu di depan kamar ayah.

Nama burung itu Marabou Stork, di sini orang menyebutnya Aba Koda.Ayah lihat, meski berat beban tubuhnya, ketika terbang kuat sekali dia mengepakkan sayapnya.Bunyi kepakan sayapnya mengeluarkan suara keras namun terdengar indah berirama, ritmis terpadu, suaranya woof...woof....woof....

Adelista, Selamat Ulang Tahun Anakku Sayang

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline