Lihat ke Halaman Asli

Rijo Tobing

TERVERIFIKASI

Novelis

Dear Mas Menteri, Surat Terbuka Ini tentang Orangtua

Diperbarui: 28 Mei 2020   19:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Thestatesman.com

Dear Mas Menteri,

Kita sudah sampai pada bagian terakhir dari rangkaian surat terbuka saya untuk Mas. Bagian terakhir ini akan singkat saja, tapi merupakan jeritan hati terdalam dari para orangtua yang mendadak jadi murid dan guru tanpa pendidikan dan pelatihan gara-gara pandemi Covid-19.

Dear Mas Menteri,

Saya tidak pernah keberatan mengajar anak, wong yang diajar anak saya sendiri bukan anak orang lain. Akan tetapi, situasi ini menyadarkan saya akan minimnya pengetahuan dan keterampilan saya soal mengajar materi pelajaran di sekolah.

Saya sebut secara spesifik ya: untuk mengajar materi pelajaran di sekolah. Saya bisa mengajari anak keterampilan hidup sederhana seperti mandi sendiri, makan sendiri, cuci piring sendiri, dan sebagainya. Tidak sulit, hanya butuh kesabaran dan disiplin dalam jangka waktu yang lama.

Lalu apa bedanya dengan mengajari anak materi pelajaran di sekolah? Mungkin itu pertanyaan Mas.

Beda sekali, Mas. Yang pertama, saya harus mengulik-ulik lagi materi yang saya pelajari dua sampai tiga dekade lalu karena anak-anak saya masih duduk di bangku SD. Teman-teman saya yang anaknya duduk di bangku SMP dan SMA malah harus mengulik lebih jauh lagi.

Saya bisa mengatasi kesulitan ini untuk mata pelajaran dasar seperti matematika dan bahasa. Begitu diperhadapkan dengan sains dan mata pelajaran lainnya, saya mengibarkan bendera putih.

Anak saya yang sulung belajar sistem pernafasan, pencernaan, dan peredaran darah dalam satu bulan. Satu bulan, Mas, semua materi dikebut seperti orang kesetanan. 

Saya ingin menghindarkan anak-anak dari hanya menghafal mati pelajaran biologi seperti ini. Itu yang saya lakukan dulu dan akibatnya saya hanya ingat nama Latin untuk padi adalah Oryza sativa dan untuk harimau Felis tigris.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline