Lihat ke Halaman Asli

Desa BuLe

Diperbarui: 17 Juni 2015   22:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14122326111120553158

[caption id="attachment_345599" align="aligncenter" width="300" caption="Heru Eko Catur"][/caption]

Info tentang Desa BuLe ini diperoleh dari informasi teman yang dahulunya mengikuti Kuliah Kerja Nyata di daerah Kabupaten Demak tepatnya di Desa Wonosari. Ia menyebutkan bahwa desa tersebut terkenal dengan Desa BuLe (jambu lele). Kemudian penulis mencari informasi di internet dimana alamat Desa BuLe dan siapa orang di balik majunya Desa Wonosari tersebut. Akhirnya penulis menemukan orang yang dicari, Ia bernama Heru Eko Catur. Yang beralamat di Desa Wonosari, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak.

Bapak Heru Eko Catur dahulunya merupakan salesman pakan ikan dari daerah Surabaya, Jawa Timur yang sering berkeliling di daerah Jawa Tengah khususnya Kabupaten Demak. Produk yang Beliau jual laku dan memiliki kualitas yang bagus, sehingga Beliau dikenal banyak pembudidaya ikan di Wonosari. Beliau melihat potensi yang besar dalam usaha budidaya perikanan ada pada desa ini, dan sering mendengar banyak keluhan-keluhan dari pembudidaya. Kemudian pria yang lahir di Kabupaten Lamongan ini berhenti dari pekerjaannya dan memilih untuk hijrah ke Desa Wonosari.

Beliau memulai usaha budidaya ikan lele dengan modal dari gaji Ia peroleh dari pekerjaannya sebagai salesman pakan ikan. Jatuh bangun dalam usaha ini pernah Beliau rasakan, bahkan Beliau menyebutkan pernah mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah, namun berkat kegigihannya ia bisa sukses dan bisa menikmati hasilnya saat ini. Dan sekarang beliau memiliki pondok pemancingan dan lesehan "BuLe".

Beberapa waktu setelah itu, Beliau membentuk sebuah kelompok petani dan pembudidaya ikan lele, bernama Sari Mino. Kelompok ini adalah kelompok yang pertama kali berdiri di Desa Wonosari ini. Dan kelompok Sari Mino inilah yang menjadi inspirasi bagi masyarakat Wonosari untuk mendirikan kelompok pembudidaya lain. Sehingga Almarhum Bupati Demak memberi nama Desa Wonosari dengan sebutan Desa BuLe, Desa Jambu dan Lele. Karena sepanjang jalan desa banyak terdapat kolam ikan lele dan di pematangnya terdapat banyak pohon jambu air.

Banyak prestasi yang telah diraih oleh Desa Wonosari ini, menjadi juara tingkat kabupaten, propinsi, dan nasional. Dari sekian banyaknya kelompok pembudidaya yang ada di Desa Wonosari, hanya kelompok Sari Mino yang bertahan hingga sekarang, dan kelompok inilah yang sering mewakili Desa Wonosari untuk berlomba.

Dan Bapak Eko juga memprakarsai berdirinya gedung pengasapan ikan. Awalnya Ia melihat para pengusaha yang mengasapi ikan-ikannya di belakang dan depan rumahnya masing masing dan menyebabkan polusi udara di desa hingga banyak yang menderita infeksi saluran pernafasan. Bapak Eko kemudian melapor kepada pemerintah kabupaten, dan akhirnya didirikanlah gedung pusat pengasapan ikan “Asap Agung”. Awalnya masyarakat tidak menerima adanya gedung ini dan menuai pro dan kontra, namun seiring berjalannya waktu pengusaha-pengusaha ikan asap pun berbondong-bondong membeli kios di gedung tersebut. Bahkan saat ini akan dibangun lagi gedung baru karena banyaknya permintaan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline