Lihat ke Halaman Asli

Interaksi Sebaya

Diperbarui: 28 November 2022   22:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Setiap Individu adalah makhluk sosial yang senantiasa perlu melakukan interaksi dengan individu-individu lainnya. Keterlibatan seorang individu di dalam suatu hubungan sosial sudah berlangsung sejak ia masih berusia dini.

Keberadaan manusia sebagai makhluk sosial adalah sebagai penyeimbang untuk proses perkembangannya sebagai seorang individu. Hal ini diperjelas dengan pendapat (Prayitno, 2004: 16) yang menyatakan bahwa perkembangan dimensi keindividualan diimbangi dengan perkembangan dimensi kesosialan pada diri individu yang bersangkutan. Perkembangan dimensi ini yang memungkinkan seorang individu berinteraksi, berkomunikasi, bekerja sama, bergaul, dan hidup bersama-sama dengan orang lain.

Kemampuan untuk berinteraksi sosial dengan maksimal adalah salah satu tujuan dari proses pembelajaran yang dijalani siswa di sekolah. Jika seorang siswa bisa berinteraksi dengan baik terutama dalam proses belajar mengajar maka mereka akan lebih mudah diterima di lingkungan sekolah terutama saat di lingkugan kelas. Hal ini juga meliputi siswa-siswi yang mempunyai kemampuan di atas rata-rata atau bisa dibilang siswa-siswi unggul. Siswa-siswi unggul. Siswa unggul atau berbakat adalah mereka yang mampu mencapai prestasi tinggi dan punya beberapa kemampuan yang unggul. Kemampuan siswa unggul tersebut juga meliputi keterampilan sosial yang baik.

Menurut (Walgito, 2003:65) interaksi sosial ialah hubungan antara individu satu dengan individu yang lain yang saling mempengaruhi dan terdapat hubungan saling timbal balik. Hubungan saling timbal balik ini juga terjadi di dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu interaksi teman sebaya yang baik dapat mempengaruhi prestasi belajar yang baik pula.

Interaksi sosial yang terjalin antara antara siswa dengan guru dan sesame siswa lain harus dikembangkan, karena hal ini bisa memperkuat hubungan sosial antara mereka. Siswa yang mempunyai kemampuan interaksi sosial yang baik bisa lebih mudah diterima di lingkungan teman-temannya serta di lingkungan masyarakat. Dan apabila siswa tersebut mengalami kesulitan dalam mata pelajaran saat kegiatan belajar mengajar, siswa tidak akan segan ataupun malu untuk bertanya kepada guru maupun teman-temannya.

Menurut (Santrock, 2007:55) mengatakan bahwa pengaruh kelompok teman sebaya bisa nampak dari keseharian siswa yang banyak menghabiskan waktu dengan teman-temannya. Hal ini bisa menciptakan sikap dan persepsi yang sama diantara mereka dalam segala hal termasuk belajar dan sekolah. Siswa dapat merasa lebih percaya diri jika mereka memperoleh motivasi sosial dari kelompoknya. Selain hal tersebut, teman sebaya juga menjadi sumber informasi yang tidak didapatkan dari lingkungan keluargannya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline