Lihat ke Halaman Asli

Ridha Afzal

TERVERIFIKASI

Occupational Health Nurse

Lanjut Kuliah atau Ikut Pelatihan?

Diperbarui: 28 Oktober 2021   17:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source: chpm.fk.ugm.ac.id

Pertanyaan di atas seringkali dihadapi oleh freshgrad, baik lulusan program diploma atau sarjana. Mereka dihadapkan pada dilema di mana mereka tidak tahu harus berbuat apa. Terutama jika sesudah wisuda sulit mencari peluang kerja. Bagi yang secara finansial mampu, tidak masalah bisa kuliah lagi. Namun bagi yang ekonominya pas-pasan, tentu tidak mudah, karena harus menadahkan tangan kepada orangtua. Inilah yang menjadi masalah utama.

Kita tahu, tidak semua jurusan pendidikan melahirkan kandidat yang siap dari sisi keterampilan untuk kerja atau dipekerjakan. Sekalipun program diploma yang berorientasi pada kerja, pada kenyataannya tidak semudah membalik tangan mencari kerja. Selama pandemic ini, lulusan diploma malah banyak yang menganggur (Bali Bisnis.21 April 2021). 

Maka dari itu penting sekali dari awal difikirkan apakah mau lanjut kuliah atau mencari kerja. Jika lanjut kuliah, siapkan segala sesuatuya, termasuk dana untuk pendaftaran, biaya pembangunan gedung, uang semester, buku, transport, makan dan pondokan. Sedangkan jika ingin kerja, pastikan memiliki kompetensi sebagaimana yang dibutuhkan oleh tempat kerja.  

Dua persoalan ini yang kita bahas lewat artikel ini.

Pertama, jika ingin melajutkan kuliah. Untuk kuliah lagi, dengan berbekal dana saja belum cukup. Kuliah di tingkat pendidikan tinggi itu membutuhkan kecermatan. Meskipun nasib kita tidak tahu ke depan akan jadi apa dan bagaimana, namun penting sekali memperhitungkan sejak dini. 

Jangan sampai setelah menyelesaikan pendidikan jenjang S1 atau S2, hasilnya justru menambah jumlah pengangguran berpendidikan tinggi di negeri ini. Sebaliknya, minat dan passion saja juga belum cukup sebagai modal kuliah lagi.

Banyak orang yang memiliki passion atau minat yang kaku. Akan tetapi lapangan kerja juga tidak ada. atau terlalu banyak peminatnya. Sehingga banjirnya lulusan sarjana seperti ini akan dibayar murah. Bahkan membludak jumlahnya di pasar kerja. Ujung-ujungnya, hanya karena alasan passion, kita nyatanya tidak mendapatkan peluang kerja serta upah yang tidak layak.

Yang paling penting dalam menentukan kuliah bukan sekedar menentukan jurusan, tersedianya dana dan passion saja. Menentukan kuliah butuh identifikasi pasar kerja, kemungkinan lokasi kerja, saingan, besarnya upah serta kemungkinan pengembangan karir.  

Mengetahui pasar kerja sangat penting karena sesudah wisuda Anda perlu mendapatkan gambaran tentang dibutuhkan tidaknya lulusan pendidikan yang Anda ambil di masa mendatang. Jangan sampai sesudah wisuda, penyandang sarjana dengan jurusan yang sama begitu banyak yang membuat harga murah.

Lokasi kerja juga perlu dipikirkan. Jurusan yang Anda ambil mungkin bagus dan sangat dibutuhkan, tetapi belum tentu dibutuhkan di tempat asal Anda. Padahal, Anda tidak boleh jauh-jauh dari orangtua saat mencari kerja. Demikian pula tentang besarnya upah. Memang, upah bukan segalanya dalam hidup ini. Tetapi bagaimana Anda biayai transportasi, pakaian, make-up, makan dan pulsa jika honorya rendah?

Oleh sebab itu, pengkajian detail perlu dilakukan. Kalau perlu dicatat. Jika mengalami kesulitan, konsultasikan kepada senior. Mintalah pertimbangan kepada orang-orang yang sudah berpengalaman. Jangan merasa sudah mampu mengambil keputusan ternyata menyesal di kemudian hari karena salah jurusan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline