Lihat ke Halaman Asli

Ribut Achwandi

TERVERIFIKASI

Penyiar radio dan TV, Pendiri Yayasan Omah Sinau Sogan, Penulis dan Editor lepas

Penantian Istri Seorang Pelaut

Diperbarui: 14 September 2021   20:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

di atas kursi rotan
seorang istri menganyam
kisah-kisah lalu yang terlewat
dijeda oleh deret waktu
panjang tiada ujung

sebagaimana angin,
kabar tak kunjung tiba
hanya prasangka-prasangka
bergulat menumpu titian
di atas ladang kersang
menunggu hujan

sementara layar televisi
telah kehilangan makna
kehadiran yang terpampang
menjadi banjir bandang kata-kata
menenggelamkan makna kerinduan
tanpa mampu menghapus dahaga

setelan jas dasi dan kilap pantovel
hanyalah pelengkap wacana
tanpa memberi kejelasan
apa makna rindu diterjemahkan
hanya kata bersahut kata
menyembunyikan mata-mata pisau
saling mencuri kesempatan
membunuh satu sama lain

di atas kursi rotan,
ia hanya seorang istri
ditinggal berlayar suaminya
setia memegang janji
bulan-bulan berlalu tiada kabar
setelan jas dasi dan kilap pantovel
adakah mereka peduli

ya, mereka perlu belajar
menjadi manusia
bukan dewa

Pekalongan, 14 September 2021




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline