Mohon tunggu...
Ribut Achwandi
Ribut Achwandi Mohon Tunggu... Penulis - Penyiar radio dan TV, Pendiri Yayasan Omah Sinau Sogan, Penulis dan Editor lepas

Penyuka hal-hal baru yang seru biar ada kesempatan untuk selalu belajar.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Penantian Istri Seorang Pelaut

14 September 2021   20:12 Diperbarui: 14 September 2021   20:14 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

di atas kursi rotan
seorang istri menganyam
kisah-kisah lalu yang terlewat
dijeda oleh deret waktu
panjang tiada ujung

sebagaimana angin,
kabar tak kunjung tiba
hanya prasangka-prasangka
bergulat menumpu titian
di atas ladang kersang
menunggu hujan

sementara layar televisi
telah kehilangan makna
kehadiran yang terpampang
menjadi banjir bandang kata-kata
menenggelamkan makna kerinduan
tanpa mampu menghapus dahaga

setelan jas dasi dan kilap pantovel
hanyalah pelengkap wacana
tanpa memberi kejelasan
apa makna rindu diterjemahkan
hanya kata bersahut kata
menyembunyikan mata-mata pisau
saling mencuri kesempatan
membunuh satu sama lain

di atas kursi rotan,
ia hanya seorang istri
ditinggal berlayar suaminya
setia memegang janji
bulan-bulan berlalu tiada kabar
setelan jas dasi dan kilap pantovel
adakah mereka peduli

ya, mereka perlu belajar
menjadi manusia
bukan dewa

Pekalongan, 14 September 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun