Lihat ke Halaman Asli

Arie Riandry

Mahasiswa Jurusan Studi Agama Agama

Perempuan dan Moderasi Beragama: Menjaga Keseimbangan Antara Iman dan Kehidupan Modern

Diperbarui: 3 April 2023   10:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Nursyam Centre

Perempuan merupakan salah satu aset berharga dalam kehidupan beragama, di mana mereka berperan sebagai pilar utama dalam keluarga dan masyarakat. Sebagai seorang muslimah, menjaga keseimbangan antara iman dan kehidupan modern merupakan sebuah tantangan yang sangat besar. Tantangan ini tidak hanya terbatas pada peran sebagai ibu, istri, dan anggota keluarga, tetapi juga terkait dengan keberadaan perempuan di dunia profesional dan masyarakat secara luas.

Dalam era modern, perempuan seringkali dihadapkan pada tuntutan yang tinggi di berbagai bidang kehidupan. Tuntutan tersebut dapat berupa bekerja di kantor, mengurus rumah tangga, mengasuh anak, dan memenuhi tuntutan sosial lainnya. 

Hal ini seringkali membuat perempuan merasa terjebak dalam situasi yang tidak seimbang antara tuntutan kehidupan modern dan kewajiban agama.

Moderasi beragama merupakan salah satu solusi untuk menjaga keseimbangan antara kehidupan modern dan kewajiban agama. Moderasi beragama tidak hanya mengajarkan perempuan untuk beribadah, tetapi juga mengajarkan mereka untuk menjalankan tugas-tugas dunia yang membutuhkan perhatian yang sama pentingnya. Oleh karena itu, perempuan dalam moderasi beragama akan mampu menjalankan kehidupan mereka dengan penuh kebijaksanaan dan pengendalian diri yang tinggi.

Moderasi beragama juga memungkinkan perempuan untuk berpartisipasi aktif dalam dunia profesional dan masyarakat secara luas. Sebagai seorang muslimah yang moderat, perempuan akan mampu mengambil keputusan dengan bijak dalam segala hal. Hal ini tidak hanya bermanfaat untuk kehidupan pribadi, tetapi juga untuk masyarakat secara luas. Seorang muslimah yang moderat akan mampu memberikan kontribusi yang positif dalam masyarakat dan membantu membangun keharmonisan dalam beragama.

Namun, moderasi beragama tidak hanya sekadar menjadi konsep yang harus diikuti, tetapi juga harus dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk menjadi seorang muslimah yang moderat, perempuan harus memiliki kemampuan untuk menyeimbangkan kehidupan dunia dan akhirat, mengendalikan diri dalam segala situasi, dan menjalankan kewajiban agama dengan penuh tanggung jawab.

Dalam menghadapi tantangan kehidupan modern, perempuan dapat belajar dari teladan dari para wanita muslimah moderat di masa lalu. Contohnya seperti Aisyah, istri Nabi Muhammad SAW, dan Khadijah, istri pertama Nabi Muhammad SAW, yang mampu menjalankan peran mereka sebagai istri, ibu, dan anggota masyarakat dengan penuh kebijaksanaan dan pengendalian diri

Perempuan dalam moderasi beragama memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan antara kehidupan modern dan kewajiban agama. Moderasi beragama memungkinkan perempuan untuk menjalankan tugas-tugas dunia yang membutuhkan perhatian yang sama pentingnya dengan kewajiban agama, sehingga mereka dapat berpartisipasi aktif dalam dunia profesional dan masyarakat secara luas. Untuk menjadi seorang muslimah yang moderat, perempuan harus memiliki kemampuan untuk menyeimbangkan kehidupan dunia dan akhirat, mengendalikan diri dalam segala situasi, dan menjalankan kewajiban agama dengan penuh tanggung jawab.

Oleh karena itu, penting bagi perempuan untuk terus belajar dan memperdalam pengetahuan agama, sehingga mereka mampu mempraktikkan moderasi beragama dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, perempuan juga harus belajar untuk memahami kebutuhan dan tuntutan kehidupan modern, sehingga mereka mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan yang terus berubah.

Dalam konteks Indonesia, moderasi beragama menjadi semakin penting dalam membangun masyarakat yang inklusif dan toleran. Perempuan dalam moderasi beragama dapat menjadi agen perubahan dalam membangun masyarakat yang inklusif dan toleran, di mana setiap individu dapat berinteraksi dengan damai dan menghargai perbedaan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline