Lihat ke Halaman Asli

INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian)

Cimahi, 1 Mei 1994. Sang pemerhati abadi. Pemimpin bagi dirinya sendiri.

Tanya Pada Diri Sendiri, Apa Urgensi Saya Mengkritik Selain Diri?

Diperbarui: 4 Januari 2023   14:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kritik (jazari.org)

Hai sahabat pembaca!

Memberikan kritik sejatinya memang diperlukan dalam kehidupan. Karena saling mengingatkan dalam kebenaran dan kesabaran adalah salah satu poin penting dari ajaran beragama.

Namun...

Tanya Pada Diri Sendiri, Apa Urgensi Saya Mengkritik Selain Diri?

  • Apakah kritik kita memang sarat urgensi demi kepentingan umum? Apa dampaknya dari kritik kita jika dilaksanakan pihak terkait?
  • Apakah kritik kita benar-benar mampu menyelamatkan kehidupan orang banyak? Apa dampaknya jika kritik kita diaplikasikan oleh yang berwenang?

Disaat kita sibuk menengok orang lain, melihat kekurangan yang ada pada diri beliau. Dan kita terus tenggelam dalam aktivitas ini (mengkritik). Hingga lalai, bahwa dalam diri kitapun terdapat banyak kekurangan yang mesti dibenahi.

Menyalahkan diluar kita memang terasa nikmat. Apalagi kalau kritikan kita itu benar adanya. 

Mengkritik diri sendiri (psychologytoday.com - Sarah Loreth/Flickr)

Tapi... sebelum mengkritik diluar diri kita, apakah diri kitapun tidak lepas dari kritikan diluar kita?

Maka sebelum mengkritik sesama kita. Maka alangkah tepatnya kita mengkritik diri kita sendiri.

  • Sejauh mana kebenaran dan kebermanfaatan akan kualitas pikiran kita untuk berkontribusi pada sesama kita?
  • Sejauh mana kepekaan hati kita perihal hal-hal sosial yang nampak di lingkungan terdekat kita?
  • Sejauh mana motivasi kita untuk mengaplikasikan nilai-nilai religius-spiritual dan budaya kita?

Apakah itu semua sudah terjawab? Dan apa dampak dari yang kita perbuat untuk kehidupan?

Ada pepatah religius-spiritual mengatakan.

"Kamu bisa melarang seseorang berbuat kebatilan, selama engkau belum pernah melakukannya, ataupun pernah melakukannya namun berhenti selama-lamanya untuk tidak mengulanginya kembali, karena mengetahui akan dampak buruknya."

Karena terkadang orang yang sedang sakit keras yang memberikan nasihat akan kiat-kiat hidup sehat pada orang sehat, maka yang dinasihati terkesan meremehkan dan kemudian berkata dalam hatinya, "Kalau kamu tahu kiat-kiat hidup sehat, kenapa tidak kamu terapkan dalam hidupmu sendiri, lihatlah dirimu dahulu... sebelum menasihati orang lain!"

Itulah pedihnya realita kehidupan.

Tertanda.
Aa Rian (Indrian Safka Fauzi)
Cimahi, 4 Januari 2023.

Aa Rian untuk Kompasiana.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline