Lihat ke Halaman Asli

Reza Hermawanyadi

Penggiat teknologi yang gemar bersepeda

Ternyata Hormon Ini yang Menyebabkan Kerontokan Rambut

Diperbarui: 4 Januari 2021   09:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: depositphotos.com

Saya sering penasaran. Mengapa para wanita jarang ada yang botak ya? Padahal, kalau soal kesehatan, pria juga banyak yang sehat. Tapi, ternyata jawabannya terkait erat dengan kodrat pria.

Iya, saya bilang kodrat karena penyebab kebotakan erat kaitannya dengan androgen. Ini adalah hormon seks yang menghadirkan sejumlah karakteristik pria. Misalnya keberadaan bulu wajah, suara besar, hingga pertumbuhan otot.

Hormon androgen ini beraneka ragam. Salah satunya adalah testosteron. Nah, ini yang jadi biang kebotakan. 

Pria butuh testosteron biar jadi cowok sejati. Tapi, efeknya bisa memicu kebotakan kalau banyak yang dikonversi jadi dihydrotestosterone (DHT). Jika kadarnya berlebih, DHT ini yang memicu kebotakan.

Efek DHT

Bagaimana bisa DHT memicu kebotakan? DHT ini disebarkan melalui aliran darah ke segenap bagian tubuh. Secara mudah, kulit kepala juga kebagian DHT tuh.

Tapi, DHT yang berlebihan ternyata membuat folikel rambut mengecil. Perlu diketahui, folikel ini semacam "pipa" kecil yang ada di bawah kulit kepala, tempat akar rambut berada. Nanti rambut bisa tumbuh dari sini.

Ketika ada DHT yang berlebihan, folikel rambut akan menyusut. Akibatnya, kesehatan rambut enggak maksimal. Pertumbuhannya jadi lambat dan rambut semakin tipis.

Lebih sial lagi, DHT itu punya efek merusak siklus perkembangan rambut. Jadi, antara rambut tumbuh, berkembang, dan rontok, ada masanya. Nah, karena ada DHT yang berlebihan, waktu tumbuh jadi pendek. Apesnya waktu rontok dan istirahat buat menumbuhkan rambut baru malah lebih panjang. Jelas saja rambut tipis dan kulit kepala kinclong ha ha

Peran Finasteride

Apa selamanya DHT jelek? Enggak juga. Kita, para pria tetap memerlukannya. Kekurangan DHT malah bisa berdampak jelek bagi kesehatan seperti memicu tumor prostat, masalah lemak tubuh gynecomastia, sampai gangguan organ penis atau testis. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline