Lihat ke Halaman Asli

Jendela Cinta

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1341326695780648202

Mungkinkah rintik yang ditatap,

memedihkan kelopak matamu ,

sedang jingga tertutup jalan,

jalan yang kau lihat dengan matamu.

adakah awan masih bijak mewarnai,

Disaat mata hati masih menembus warna indahnya.

adakah awan yang masih bijak igaukan bumi,

Disaat pucuk gunung menghentikannya hingga berkumpul.

Hanya berharaf seperti manisan hiasan langit,

tidak melebat menumbangkan pohon-pohon yang besar.

kemudian menghalangi jalan melumpuhkan kampung hatinya,

Dan aku bersedia menjemput paradigma cinta tanpa simpati.

TO BE CONTiNUE

Rey Seniman Langit'2012




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline