Lihat ke Halaman Asli

Reynal Prasetya

TERVERIFIKASI

Broadcaster yang hobi menulis.

Antara Pikiran dan Hati, Mana yang Harus Diikuti?

Diperbarui: 10 Juni 2021   11:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi (Sumber : freepik.com)

Sebelum kita mengambil keputusan, peran dari hati dan pikiran selalu berjalan beriringan. Kita kerap kali dibuat bingung mana yang perlu di ikuti, hati atau pikiran?

Ketika hati baru saja memberikan petunjuk dan jawaban untuk memutuskan, pikiran acapkali mengeluarkan alasan untuk menahan keputusan.

Akibatnya timbul lagi sebuah dilema. Kita terjebak di tengah, bingung mau mengikuti hati atau pikiran. Karena itulah peran dari pengalaman dibutuhkan.

Coba ingat-ingat, setiap kali anda mengikuti pikiran apa yang terjadi? Apakah pilihan dan keputusan-keputusan yang anda buat tepat dan terbaik untuk anda? Atau sebaliknya?

Lalu ingat-ingat, apa yang terjadi ketika anda lebih mengikuti kata hati? Apakah anda menghasilkan pilihan dan keputusan yang tepat? Atau anda malah tersesat dan stuck karena pilihan anda tersebut?.

Antara pikiran dan hati, keduanya memang memiliki karakteristik yang berbeda. Pikiran cenderung lihai dan lebih pandai menganalisis menimbang untung dan rugi. Masuk akal atau tidak, logis atau tidak.

Sedangkan hati cenderung lihai dan pandai membuat tanda tanya. Karena hati sama sekali tak memperdulikan soal untung rugi, logis ataupun tidak. Dorongan hati kerap muncul secara spontan begitu saja.

Baca juga: Hindari Peer Pressure, Ikuti Kata Hatimu

Pikiran selalu mengarah kepada kepastian dan keamanan. Sedangkan hati selalu menimbulkan misteri, kemungkinan dan petualangan.

Ketika keputusan anda sudah berada di ujung tanduk, antara harus melanjutkan atau resign dari pekerjaan misalnya, seringkali hati dan pikiran berkecamuk. Sama-sama saling mempengaruhi anda sebelum harus mengambil keputusan.

Mungkin hati anda akan berkata : "Kamu harus resign. Seharusnya kamu tidak disini. Ini bukan pekerjaan yang kamu sukai. Ini bukan tempat kamu."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline