Lihat ke Halaman Asli

Demokrasi Nyaman dan Bertanggung Jawab

Diperbarui: 20 September 2019   11:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

portalsejarah.id

Kita sering mengolok-olok tentang kondisi negara kita yang katanya buruk. Olok-olok itu sering terlontar di media sosial. Ketidakpuasan kita terhadap kebebasan yang 'seharusnya' kita punyai tapi tidak diperoleh.

Sadarkah kita bahwa kondisi demokrasi negara kita jauh lebih baik dibanding beberapa negara tetangga. Kita ambil contoh seperti Malaysia dan Myanmar. Kita ambil contoh Myanmar saja, negara dengan mayoritas kekuasaan militer itu banyak mengekang kebebasan warga untuk berekspresi. Kita bisa lihat dulu pejuang demokrasi Aung Su Kyi sampai harus menghadapi penjara rumah karena banyak militer yang kawatir soal ekspresinya.

Kita juga mungkin bisa belajar dari penerapan ISA yang dilakukan oleh Malaysia jauh sebelum Indonesia menerapkan Undang-Undang soal Terorisme. Penerapan ISA jauh lebih ketat dari Indonesia sehingga mau tidak mau kita harus perketat soal radikalisme dan terorisme agar Indonesia tidak terjebak menjadi negara yang lemah terhadap radikalisme.

Untuk kebebasan bersuara sendiri, Indonesia jauh lebih maju dari Malaysia. Perdana Menteri Malysia bahkan pernah mengakui bahwa dirinya otoriter dank eras pada pengkritiknya. 

Kita tentu ingat tindakannya pada Anwar Ibrahim, bekas tangan kanannya di kabinet dan kemudian berseberangan soal kebijakan dan kemudian Anwar dipenjara atas kesalahan yang dipaksakan dan menjalani hukuman, nyaris satu dekade.

Meskipun Indonesia pernah alami zaman represi pada masa Presiden Soeharto, tapi masa itu sudah lewat dan pemerintah yang berkuasa pada zaman reformasi memperbaikinya. 

Saat ini kita malah mendapat atmosfer kebebasan yang cukup baik sehingga siapapun bisa mengkritik pemerintah, memberi masukan bahkan juga memuji pemerintah melalui media sosial.

Bahkan kita bisa mengkritik pemerintah pagi, siang sampai pagi lagi tanpa henti. Situasi ini berbeda dengan negara-negara yang disebut di atas. Beberapa negara maju bahkan akan segera menangkap pihak yang menjelekkan pemerintah dan keluarganya. Contoh yang paling nyata di sini adalah keraaan Inggris. Pemerintah segera memeriksa orang atau pihak yang menjelekkan anggota keluarga kerajaan.

Karena itu sebenarnya demokrasi yang kita terapkan sekarang ini jauh lebih baik dibanding dengan demokrasi di negara lain. Demokrasi yang kita pakai sekarang adalah demokrasi Pancasila yang mengambil inti sari dari keberagaman yang dimiliki Indonesia. 

Inti demokrasi Pancasila adalah memang perlu ada kebebasan untuk mengemukakan pendapat tetapi kebebsan itu harus dilandaskan tanggung jawab dan pengetahun atas kondisi kebangsaan kita yang beragam.

Dengan begitu kita akan melalui zaman kebangsaan dengan demokrasi yang nyaman dan bertanggungjawab.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline