Lihat ke Halaman Asli

Rephy Ekawatie

Pegawai Negeri Sipil/Penulis

Toxic Employees Siapa Mereka?

Diperbarui: 7 November 2018   15:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

abacuspay.com

Ide untuk tulisan ini muncul secara tidak sengaja. Memasukkan beberapa kata kunci dengan iseng ketika asik 'berselancar' di laman mbh google, kemudian mempertemukan saya dengan sebuah artikel apik yang bikin saya teriak dalam hati "gootcha!"

Bacaan tersebut memiliki topik yang cukup menarik. Tidak baru, namun tidak juga cukup basi untuk dibahas. "How to Manage Toxic Employees in an Organization?" Merupakan judul yang kemudian mengelitik rasa ingin tahu saya tentang isi dari artikel itu lebih dalam. 'Menarik!". Itulah kesan pertama terlintas di benak saya ketika membaca setiap lekuk paragraf yang diramu cukup apik mengikuti konsep berfikir si penulis. Informasi tersebut membawa kepada pengenalan terhadap 'toxic employees' alias karyawan tertentu yang 'berbahaya' dikarenakan kehadiran mereka berdampak negatif. Si 'toxic employees' tidak hanya mempengaruhi lingkungan kerja secara keseluruhan, namun juga mempengaruhi rekan kerja yang merupakan aset bagi organisasi.

Toxic employees, siapa sih mereka?.
Namanya perilaku, ya hanya dapat dikenali dengan identifikasi terhadap ciri yang menjadi dugaan/ suspect. (Usman, 2018) menjelaskan dan mengidentifikasi secara rinci siapa 'toxic employees' ini dan bagaimana ciri-cirinya di dalam organisasi. Penjelasan dan identifikasi dilakukan berdasarkan refleksi perilaku mereka terhadap pekerjaan. Perilaku tersebut, antara lain:

The excuse-maker
Karyawan jenis ini merupakan karyawan yang selalu menghindari pekerjaan dan mencari alasan untuk mempertanyakan pekerjaan yang akan diambil, dan mencari alasan untuk menolak pekerjaan tertentu yang ditugaskan atasan kepadanya dengan mengalihkannya kepada rekan kerja yang lain.

The one who leaves work as soon as Boss Exits 
Karyawan jenis ini merupakan karyawan yang tidak perduli dengan pekerjaan/ atau tugas yang dibebankan kepadanya. Karyawan jenis ini selalu mencari peluang ketika atasan/bos meninggalkan kantor dan mengambil keuntungan dari kesempatan tersebut. Komitmennya terhadap pekerjaan rendah, dan selalu mencari kesempatan meninggalkan kantor ketika bosnya tidak ada. Karyawan jenis ini melibatkan rekan kerjanya untuk mengatkan kebohongan ketika atasa/bosnya datang dan menanyakan keberadaannya.

Not liked by others
Karyawan tipe ini merupakan karyawan yang tidak disukai karena perilaku mereka atau karakteristik pribadi lainnya. Hal tersebut membuat beberapa orang di dalam organisasi mengeluh tentang mereka. Karyawan yang tidak disukai karena unsur kecemburuan karena prestasi kerja yang ditunjukkannya, merupakan pengecualian.  

The grump-unhappy one 
Karyawan tipe ini merupakan karyawan yang biasa mengeluh di tempat kerja tentang berbagai hal, seperti: masalah pribadi, masalah resmi, kebijakan kantor, lingkungan, masyarakat, politik nasional, regional, dll.

The lose tempered 
Karyawan tipe ini mudah kehilangan kesabaran dan kontrol diri. Mereka biasa berteriak kepada bawahan, rekan kerja, klien, dll. Mereka tidak dapat mengelola temparamen dan perilaku mereka sesuai dengan situasi.   

The gossip-chatter 
Karyawan jenis ini merupakan karyawan yang menjadi biang gossip dan menyebarkan gossip kantor kepada karyawan lain. Kondisi ini menyebabkan penurunan produktivitas tim secara signifikan.

Untrustworthy and Dishonest 
Tipe karyawan ini merupakan karyawan yang tidak dapat menjaga rahasia, dan membagi hal penting dari informasi organisasi kepada pihak-pihak lain. Karyawan semacam ini terlibat dalam korupsi keuangan dengan menggunakan keuangan kantor untuk keperluan pribadinya.

The narcissist 
Karyawan dengan karakteristik ini, merupakan karyawan yang tidak mau mengakui kemampuan/keberhasilan anggota tim yang lain dalam mendukung hasil prestasi kerja yang diselesaikan secara tim. Jenis karyawan ini tidak pernah dapat melakukan pekerjaan yang memerlukan kerjasama dalam penyelesaian proyek kelompok. Karyawan semacam ini biasanya egois dan selalu mengatakan jika posisinya tidak dapat diganti, dia mengetahui segala hal, tidak ada seorangpun yang dapat menggantikan posisinya.   

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline