Lihat ke Halaman Asli

REDEMPTUS UKAT

Relawan Literasi

Dari Overthinking Menjadi Depresi

Diperbarui: 20 Maret 2021   21:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Overthinking (identity-mag.com)

Pada waktu kuliah dulu, kira -- kira pada tahun 2008 yang lalu, saya sering dilanda overthinking. Pikiran saya ke mana -- mana. Saya memikirkan banyak hal, mulai dari hal remeh temeh sampai hal -- hal yang membuat sakit kepala. Saya sampai heran dengan keadaan saya dan saya bertanya -- tanya sendiri mengapa saya begini? Akhirnya ibu kos menjadi sasaran pertanyaan saya setelah itu.

Dengan segan dan agak malu saya bertanya padanya waktu itu, " Ibu, saya punya otak nih seperti tidak pernah berhenti berpikir. Saya kadang berpikir sampai tidak bisa tidur. Apakah semua orang berpikir seperti saya?" Saya melihat ibu kos saya tertawa kecil mendengar pertanyaan saya itu. Dia lalu menjawab pertanyaan saya,"Hae Redem, semua orang berpikir e. Kalau tidak berpikir berarti ya berarti orang itu bukan manusia lagi. Mungkin Redem ada masalah, makanya berpikir sampai tidak bisa tidur begitu. Memangnya kau berpikir apa saja?"

"Ibu ,saya berpikir banyak hal mulai dari masalah kuliah, masalah pacar, masalah orang tua yang jauh, dan banyak persoalan lain yang muncul begitu saja dalam pikiran saya pada saat malam menjelang tidur. Dan itu buat saya tidak  bisa tidur sampai pagi." Kata saya menjawab pertanyaan ibu kos. Dia kemudian mengingatkan saya untuk tidak boleh berpikir berlebihan nanti saya bisa sakit. Dia juga menyarankan saya banyak berdoa supaya lebih tenang dan berpikir hal yang baik -- baik saja.

Benar seperti yang disampaikan ibu kos, beberapa bulan setelah itu saya mengalami depresi yang hebat dan hampir gila. Namun puji syukur, berkat campur tangan Tuhan, peran orang tua yang luar biasa dan dukungan dari berbagai pihak saya akhirnya dapat disembuhkan.

Setelah sembuh dari depresi itu, saya masih juga mengalami overthinking. Tetapi saya bisa mengatasinya dengan doa dan meditasi serta mengalihkan pikiran - pikiran itu dengan melakukan hobi - hobi saya seperti membaca, menulis, melukis dan olahraga.

Saya juga belajar berpikir positif.  Hal ini memang sangat sulit. Namun saya berusaha untuk bisa. Saya mulai  belajar dengan meningkatkan rasa syukur terhadap apa pun, dari nafas yang dihirup sampai hal yang paling buruk dalam hidup saya. Dari sini saya juga belajar mencari hikmah dari setiap masalah yang saya hadapi. Saya akhirnya menemukan bahwa setiap hal yang terjadi di dalam kehidupan merupakan bagian dari rencana besar Tuhan kepada saya.

Kini saya menjadi pribadi yang positif. Saya selalu menghadapi persoalan dalam hidup dengan tenang dan berusaha mencari hikmah darinya. Overthinking kadang masih menghantui tetapi tidak sampai membuat saya susah tidur. Saya dengan cepat bisa membawanya dalam doa dan menghadirkan pikiran -- pikiran yang menenangkan dengan meditasi, membaca, menulis atau melukis, berolahraga dan mendengarkan musik.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline