Recovery data telah menjadi bidang penting seiring meningkatnya ketergantungan manusia pada perangkat digital. Kehilangan data dapat terjadi kapan saja, baik karena kesalahan pengguna, kerusakan sistem file, virus, maupun kerusakan media penyimpanan. Untuk mengatasi hal ini, berbagai software recovery data dikembangkan dengan teknologi yang terus berevolusi.
Jika pada awalnya recovery data hanya bergantung pada metode sederhana seperti membaca sektor disk mentah, kini software recovery telah mampu menggunakan algoritma canggih, pemindaian mendalam, bahkan kecerdasan buatan (AI) untuk mengenali dan membangun kembali file yang hilang. Artikel ini akan membahas perjalanan evolusi software recovery data, mulai dari tool sederhana hingga generasi modern yang berbasis AI.
Era Awal: Utilitas Dasar Recovery Data
Pada awal perkembangan komputer pribadi, software recovery masih terbatas. Sistem operasi seperti MS-DOS dan Windows awal sering kali tidak menyediakan fitur bawaan untuk pemulihan file.
Beberapa utilitas dasar yang muncul pada era ini antara lain:
CHKDSK (Check Disk): digunakan untuk memeriksa konsistensi sistem file, meski bukan recovery murni.
UNDELETE: utilitas sederhana yang memungkinkan pemulihan file yang baru saja dihapus, selama ruangnya belum ditimpa.
Karakteristik software era ini:
Hanya bisa bekerja pada sistem file sederhana (misalnya FAT16, FAT32).
Pemulihan file terbatas, hanya jika metadata belum hilang.
Tidak mendukung file yang terfragmentasi.