Lihat ke Halaman Asli

Tips Menyimpan File Digital Jangka Panjang (Arsip Abadi)

Diperbarui: 23 Juli 2025   13:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi(Sumber:https://www-imageapi-com.translate.goog/blog/what-is-a-digital-document?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=imgs)

Kita hidup di zaman di mana hampir semua hal penting---dokumen, foto, video, karya tulis, surat kontrak, hingga kenangan keluarga---tersimpan dalam bentuk digital. Tapi, pernahkah kamu berpikir: apakah file-file itu masih bisa dibuka 10--20 tahun dari sekarang?

Kenyataannya, file digital bisa hilang, rusak, atau tidak bisa diakses karena media penyimpanan aus, format usang, atau perangkat lunak tidak kompatibel. Menyimpan data jangka panjang bukan sekadar copy-paste ke harddisk dan berharap semuanya baik-baik saja.

Berikut adalah panduan lengkap menyimpan file digital agar tetap aman selama bertahun-tahun, seperti layaknya arsip abadi.

1. Pilih Media Penyimpanan yang Tepat

Tidak semua media penyimpanan cocok untuk jangka panjang. Berikut perbandingan beberapa media umum:

a. Harddisk (HDD)

  • Umur: 3--5 tahun aktif, bisa 7 tahun dengan pemeliharaan

  • Risiko: Bad sector, head crash, korosi

  • Keuntungan: Murah, kapasitas besar

  • Bukan opsi terbaik untuk arsip pasif karena rentan rusak jika jarang digunakan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline