Lihat ke Halaman Asli

R. Syrn

pesepeda. pembaca buku

Tentang Keluhan Pelanggan Kedai Roti yang Viral

Diperbarui: 8 Desember 2022   12:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

foto dari dreamstime.com

Ini kisah seorang pelanggan yang sedang makan di sebuah kedai roti, sambil menunggu pesanan dia berkeliling, lalu motret-motret tempat memproses pesanan yang katanya adalah semacam open kitchen.

Setelah selesai motret-motret, lalu kembali ke tempat keluarganya menunggu pesanan. Eh, lalu didatangi seseorang yang menanyakan keperluannya apa sampai memotret dapur segala, sepertinya disampaikan dengan cara yang kurang mengenakkan, sampai-sampai tanya akun instagram sang pelanggan segala.

Rupanya melihat profil pelanggan di instagram yang followernya banyak, langsung meminta maaf begitu saja.  Giliran sang pelanggan yang rupanya terlanjur kesal dengan ulah seseorang yang mungkin owner mungkin pula kordinator kedai tersebut.  

Menurutnya situasinya membuatnya tidak nyaman,walau nyatanya menu roti dan mendoan di kedai tersebut rasanya enak. Akhirnya pengalaman dan keluhan pelanggan tersebut disampaikan di media sosial, sampai akhirnya menjadi viral.  

Belum selesai sampai sampai di situ, beberapa netizen yang mengambil hati akan pengalaman pelanggan yang merasa terpojok di kedai tersebut ternyata berpartisipasi dengan cara memberi bintang satu pada kolom review kedai tersebut.

Masih berlanjut, pelanggan yang ternyata adalah pemilik media yang cukup ramai di jagat internet itu, oleh beberapa netizen yang lain dianggap terlalu arogan dan sombong karena pakai menantang agar bapak-bapak yang bertanya tentang aktivitas memotretnya itu membuka akun IG perusahaan penerbitannya.  Akibatnya jadi berbalas, giliran kantor milik pelanggan itu beramai-ramai diberi bintang satu pada kolom review. Duh.

Jaman sekarang ya, apa-apa begitu gampang disampaikan lewat sosial media, keluh kesah, keluhan, makian, pujian dan lain sebagainya.  Semua itu pun tak ada kendala dilemparkan begitu saja ke publik, pengaruhnya cukup terasa.  Lebih-lebih jika pemilik akun sosial media memiliki massa pengikut yang cukup banyak.

Dalam kasus di atas, pelanggan merasa benar memotret area dapur karena merasa sudah diijinkan oleh para pekerja di situ, di sisi lain bapak-bapak yang digambarkan berkaos merah itu bersikap tidak mengenakkan dan terasa intimidatif, mungkin akibat pakai menanyakan akun IG setelah dia bilang hasil foto mungkin diunggah di media itu.

Pelanggan ingin pelayanan dan suasana yang nyaman, sementara pihak kedai juga tak ingin orang lain semena-mena memasuki area yang mungkin termasuk terbatas untuk umum, walaupun menurut pengakuan pelanggan itu akses terbuka dan sudah minta ijin sama karyawan.

Bagusnya sih ya klarifikasi antara dua pihak, walaupun sepertinya kedai itu tak bakal menjadi masalah jika pelayanannya terhadap pelanggan aslinya nyaman asal tidak neko-neko selama di kedai.  Yang penting produk jualannya nyaman.  Sementara untuk pelanggan yang terlanjur curhat di media sosialnya, ya terserah dia saja memberi penilaian terhadap pelayanan karena itu juga haknya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline