Lihat ke Halaman Asli

Kiai Ma'ruf Menjawab Keraguan

Diperbarui: 1 Oktober 2018   22:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mulai terjawab, kenapa Jokowi memutuskaKiai Ma'ruf Amin sebagai pendampingnya di Pilihan Presiden 2019 mendatang

Diawali,  silang sengkurat spekulasi siapa yang akan mendampingi Jokowi. Publik dibuat penasaraan dengan nama-nama yang tepat.  Hingga muncul 10 nama. Berlanjut dengan inisial 'M'.  Yang mendekati tiga nama,  Moeldoko,  Mahfud MD,  dan Muhaimmin. 

Publik pun kembali terhentak.  Saat Jokowi dan koalisi partai pengusung mengumumkan secara resmi.  Dan,  nama yang diputuskan adalah KH. Ma'ruf Amin.  

Spekulasi pun kembali muncul.  Lantaran,  Rois Aam PBNU dan Ketua Umum MUI dianggap tidak mampu menghantar Jokowi memimpin kedua kali Republik ini. 

Keputusan tersebut pun menjadi polemik dan perdebatan.  Mulai pro dan kontra.  Terutama mereka yang kontra.  

Pendukung Jokowi yang kontra terhadap pilihan tersebut.  Mempunyai argumentasi.  Kalau pendamping Jokowi yang pantas adalah Mahfud MD.  Sosok mantan menteri pertahanan era Presiden Gus Dur ini.  Dianggap mampu menutupi serangan lawan politik Jokowi yang mengunakan isu-isu politik identitas. 

Perdebatan pun berlangsung di publik.  Tapi Jokowi dan Kyai Ma'ruf menjawab spekulasi itu dengan datar dan normatif.  Bahkan,  se pekan setelah penetapan tersebut.  Kyai Ma'ruf berangkat menunaikan ibadah haji. 

Spekulasi tentang alasan tersebut, seperti tidak bertuah.  Karena tidak ada yang berkopenten untuk menjelaskan.  Partai pendukung pun,  juga terjebak dengan narasi tersebut. 

Itu berlangsung sampai 3 pekan saja.  Alasan kenapa Kyai Ma'ruf yang diputuskan sebagai pendamping.  Mulai terjawab satu persatu. 

Ya,  Kyai Ma'ruf sendiri yang jadi aktor menjawabnya.  Kiai Ma'ruf selepas menunaikan Ibadah Haji.  Menjawab keraguan tersebut. Dan membantah persepsi publik.  Kalau penentuan Kiai Ma'ruf sebagai Wakil Presiden.  Karena intervensi politik PBNU. 

Kematangan diplomasi ditunjukan.  Beberapa tokoh sentral gerakan kelompok Islam penentang pemerintah Jokowi, dirangkul satu persatu.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline