Lihat ke Halaman Asli

Raudatul Madina

Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Pemanfaatan Bawang Putih sebagai Obat Tradisional Antihipertensi

Diperbarui: 29 Agustus 2022   14:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

  

Batola 2022-Hipertensi atau yang sering dikenal masyarakat dengan sebutan darah tinggi merupakan kondisi   dimana tekanan darah diatas 120/90 mmHG, dan dikatan parah jika tekanan darah lebih dari 180/130 mmHg.

Penyakit hipertensi apabila tidak ditangani dengan serius bisa meyebabkan penyakit jantung dan stroke, penyakit ini biasanya datang tanpa gejala sehingga banyak penderita yang tidak menyadarinya,  karna itu hipertensi dijuluki The Silent killer atau “pembunuh diam-diam.

Persentase penderita hipertensi saat ini paling banyak terdapat dinegara berkembang. Badan kesehatan dunia (WHO) memperkirakan, jumlah penderita hipertensi akan terus meningkat seiring dengan jumlah penduduk yang membesar. 

Pada 2025 mendatang, di prediksi sekitar 29% warga dunia terkena hipertensi. Survey tahun 2013menemukanangka hipertensi di indonesia adalah 25,8% dari jumlah penduduk yang berjumlah sekitar 250 juta jiwa (Riskesdas,2013).

Pengobatan hipertensi ini bisa dilakukan menggunakan obat-obatan kimia atau obat- obat herbal. Namun obat kimia ini bila dikonsumsi terus menerus akan menimbulkan efek samping, untuk saat ini pengobatan secara tradisional lebih digemari masyarakat dalam megatasi penyakit hipertensi dikarenakan memiliki efek samping yang sedikit. 

Salah satu obat alami yang di percaya dapat menurunkan tekanan darah adalah bawang putih. Maka dari itu Tim pengabdi dari Universitas Muhammadiyah Banjarmasin mengikuti program Pengabdian kepada Masyarakat didesa Sawahan, dimana salah satu program kerja yang dilaksanakan yaitu pemanfaatan bawang putih sebagai obat tradisional antihipertensi.

Dokpri

Raudatul Madina(tim pengabdi) menjelaskan “ kegiatan yang dilakukan ialah mempraktekan cara pengolahan bawang putih sebagai obat anti hipertensi”. 

Kegiatan tersebut dilakukan bersamaan dengan kegiatan posyandu lansia yang dilaksanakan pada tanggal 24 Agustus  2022 dimulai dari jam 09.00-11.00 WITA, yang dihadiri oleh kebanyakan dari lansia dan masyarakat sekitar, kehadiran peserta kurang lebih 20 0rang beserta kader. 

Kegiatan ini diawali dengan pemberian materi terkait dagusibu, kemudian penyuluhan hipertensi dan yang terakhir praktek pengolahan bawang putih sebagai obat antihipertensi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline