Lihat ke Halaman Asli

Ratno Abidin

Pendidik

Bermain Puzzle Dapat Meningkatkan Kognitif Anak Usia Dini

Diperbarui: 2 April 2022   17:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi anak-anak bermain puzzle, Foto: image.shutterstock.com

Anak usia dini adalah sosok individu yang sedang berkembang menjalani suatu proses perkembangan dengan pesat dan fundamental bagi kehidupanya. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-6. Pada masa ini terjadi proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat dalam berbagai aspek termasuk aspek kognitifnya. Sehingga orang tua maupun guru harus melakukan upaya maksimal untuk membantu meningkatkan perkembangan kognitif anak. Perkembangan kognitif anak usia dini dapat dimaksimalkan dengan stimulasi yang konsisten, salah satunya dengan permainan puzzle. 

Bermain Puzzle

Bermain puzzle merupakan salah satu bentuk permainan yang mampu menantang daya kreatifitas dan ingatan anak. permainan ini digunakan guru maupun orang tua sebagai alternatif media stimulasi perkembangan kognitif anak usia dini. Melalui puzzle anak akan belajar memahami dan mengolah informasi, memecahkan masalah serta mengetahui sesuatu.

Adapun jenis-jenis permainan puzzle yang dapat dijadikan alternatif dalam proses pembelajaran diantaranya Spelling puzzle, Jigsaw puzzle, The thing puzzle, The letter(s) readiness puzzle, Crosswords puzzle. Berbagai jenis permainan puzzle ini tentunya memiliki manfaat dan pengaruh yang berbeda pada perkembangan kognitif anak.

Manfaat dari Permainan Media Puzzle terhadap Anak

Banyak manfaat diperoleh anak jika konsisten dalam melakukan stimulasi kognitif melalui permainan puzzle.

  1. Permainan Puzzle akan membantu mengasah otak anak, dimana sel-sel saraf akan berkembang dan anak akan terlatih dalam memecahkan masalah.

  2. Melatih koordinasi mata dan tangan. Puzzle dapat melatih koordinasi tangan dan mata anak, karena dalam permainan puzzle anak dituntut untuk mencocokkan keping-keping puzzle dan menyusunnya menjadi satu gambar maupun satu bentuk tertentu.

  3. Melatih nalar, selama bermain puzzle dan menyusun bentuk, nalar anak akan terlatih dan anak akan mengidentifikasi bagian-bagian dari bentuk puzzle yang disusun seperti menentukan dimana letak kepala, tangan, kaki dan lain-lain sesuai dengan logika.

  4. Melatih kesabaran, puzzle juga dapat melatih kesabaran anak dalam menyelesaikan suatu tantangan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline