Lihat ke Halaman Asli

Ratih Purnamasari

TERVERIFIKASI

Tata Kota

Antara Idealisme dan Kapitalis dalam Secangkir Kopi Turaya

Diperbarui: 12 Januari 2020   17:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kolase tentang kopi Teruya. (Foto: dokumen pribadi)

"Kopi jenis Wine ini adalah kopi termahal yang sedang kami produksi saat ini. Harganya memang terbilang spesial karena proses pembuatan Kopi Wine ini cukup memakan waktu agak lama dibanding kopi lainnya yang diolah dengan teknik Full Wash dan Natural." 

Lelaki di depan saya mencoba menjelaskan tentang Kopi Wine dengan begitu semangat, dan pemilihan kata atau istilah teknis dalam pengolahan kopi yang dikuasai dengan baik.

Layaknya maestro dibidangnya, ada pesan dan misi khusus yang ingin dia sampaikan dari biji kopi yang diproduksi kelompok usahanya.

Saya tidak percaya sedang menikmati segelas kopi yang cukup menantang di lidah saya, disertai dengan presentasi bagus dari sang peracik kopi.

Hebatnya lagi saya menikmati kopi ini bukan di Kafe Fancy di pusat kota melainkan di pedesaan yang sejak dahulu memang sudah cukup termahsyur kekayaan tanaman kopinya, yakni Desa Ereng-ereng Kecamatan Banyorang Kabupaten Bantaeng-Sulawesi Selatan.

Aco, adalah orang dibalik pencetus ide Kopi jenis Wine ini. Sembari diselingi kelakar ala Comic 8 saat menjelaskan asal mula usaha kopi yang dirintisnya, Aco nyatanya memang sangat memahami kopi.

Ya, Aco bukan pengusaha kopi kemarin sore yang muncul kala Kopi memang sedang digandrungi beberapa tahun terakhir ini.

Dia menuturkan masa mudanya sudah bergelut dengan tanaman kopi hingga akhirnya ledakan pasar kopi itu tiba, kopi akhirnya menjadi minuman yang digandrungi semua kalangan, terutama kalangan muda mudi yang senang nangkring di pojok-pojok kafe.

Menikmati kopi di masa kini sudah mulai bergeser, dari kalangan pria paruh baya lalu mulai dinikmati kaum hawa dengan kelompok usia terbilang muda. Ya saat ini kopi telah menjelma menjadi sebuah gaya hidup.

Kebanggaan lain yang mengiringi cerita Aco adalah menyuguhkan kopi secara langsung ke Presiden Jokowi dalam pameran usaha mikro di Jakarta tahun 2018.

Saat itu dia membuktikan bahwa brand Kopi Turayya asli dari Kabupaten Bantaeng siap bersaing dengan kopi-kopi lain yang sudah cukup terkenal di Sulawesi Selatan, yakni Kopi Toraja. Di titik ini, pria ini memang pantas berbangga.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline