Lihat ke Halaman Asli

Rannes Shagar

Mahasiswa

Si Pencemar Udara yang Bermanfaat bagi Tanaman

Diperbarui: 8 Maret 2018   09:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

foto: slideshare.net

Tanaman sagu (Metroxylon sp) merupakan salah satu komoditas  bahan pangan yang banyak mengandung karbohidrat, sehingga sagu merupakan bahan makanan pokok untuk beberapa daerah di Indonesia. 

Sagu dioleh dalam berbagai bentuk, salah satunya yaitu sagu diolah menjadi tepung, dalam pengolahan ini akan diperoleh ampas sagu yang merupakan limbah yang didapatkan dalam proses pengolahan tepung sagu, dalam proses pembuatan tepung, ampas sagu yang dihasilkan lebih banyak dibandingkan dengan tepung sagu dengan perbandingan 1 : 6, ampas sagu ini  memiliki kandungan selulosa sebesar 20%  yang memiliki manfaat penting pada tanaman, 

penyusun utama dinding sel tumbuhan. Pada umumnya selulosa berperan penting pada tanaman dalam keberlansungan hidupnya terutama mampunya tanaman berkayu tumbuh tegak dipermukan bumi karna peran dari selulosa dan lignin yang merupakan penyusun komponen pada tanaman, pada ampas sagu terdapat 21% lignin.

Ampas yang dihasilkan dari proses ekstraksi tepung sagu ini sekitar 14% dari total berat basah batang sagu, sehingga Jumlah limbah dari pengolahan yang banyak tersebut, sampai saat ini belum ada yang memanfaatkan sebagaimana mestinya hanya dibiarkan menumpuk pada tempat pengolahan tepung sagu sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan sekitar.

Ampas sagu yang menyebabkan pencemaran lingkung tersebut bisa dimanfaatkan menjadi media tanam tanaman karna limbah ampas sagu mengandung bahan--bahan organik yang dapat diserap oleh tanaman. Dalam penguraian ampas sagu menjadi bahan organik terdapat beberapa macam mikroorganisme yang merombak ampas sagu tersebut menjadi kaya akan kandungan N, P, dan K, hal ini terjadi dalam kondisi lingkungan yang lembab dan aerobik maupun anaerobik.

Ampas sagu selain dimanfaatkan sebagai media tanaman, juga bisa dimanfaatkan sebagai pengganti pupuk pada tanah yang bersifat alluvial yaitu tanah yang dibentuk dari lumpur sungai yang mengendap di dataran rendah yang memiliki sifat tanah yang subur dan cocok untuk lahan pertanian. Tanah aluvial yang berasal dari gunung api umumnya subur karena banyak mengandung mineral. 

Hal ini memberikan  pengaruh yang baik bagi tanaman seperti tinggi tanaman, jumlah daun, volume akar, dan berat kering tanaman. Semakin tinggi dosis bokasi ampas sagu, maka semakin tinggi pula pengaruh yang yang akan diberikan olah tanaman dalam hal tinggi tanaman, jumlah daun  dan volume akar. Selain pengaruh tersebut, terdapat juga pengaruh yang lebih baik untuk tanaman yaitu bisa menghasilkan buah tanaman yang sangat memuaskan bagi petaninya.

"selamat mencoba, kerusakan tanah adalah tanggungjawab kita bersama"




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline