Lihat ke Halaman Asli

Wiselovehope

Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

Fenomena Kidults: Ketika Orang Dewasa Kecanduan Koleksi Mainan!

Diperbarui: 2 Januari 2023   06:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi

Kak Jul akui, sejatinya diri saya ini masih seorang kidult. Bukan/belum jadi dewasa benar, kidults sering dianggap kekanak-kanakan karena masih suka mainan dan hal-hal kecil.

"Masa kecil kurang bahagia, pasti gara-gara mau balas dendam dulu muda belum sempat (kesampaian) beli, dasar kurang kerjaan!"

Seorang dewasa seringkali dituntut oleh keluarga untuk tidak banyak main-main atau boros dalam hal membeli mainan.

Padahal manusia pada dasarnya adalah homo ludens, makhluk (yang suka) bermain.

Tidak semua orang bisa mengerti mengapa kidults masih suka membeli atau koleksi mainan. Barangkali di mata awam atau keluarga akan dianggap boros, tak ada gunanya atau 'sudah bukan waktunya menggemari hal-hal kekanak-kanakan seperti ini.'

Padahal menjadi kidults sebenarnya tak terlalu negatif-negatif amat, lho.

Banyak jenis permainan yang masih diminati dan layak dimainkan segala umur termasuk orang dewasa, misalnya koleksi brick ala Lego, action figure dan replika kendaraan hingga boneka pajangan.

Apa saja manfaat bermain bagi orang dewasa?

1. Dengan 'rutin' bermain, kita miliki dan pelihara nostalgia dan kenangan masa muda yang abadi.

2. Beberapa macam mainan juga bisa dikoleksi dan diwariskan, bukan hanya mainan saja. Kadang malah bisa jadi investasi.

3. Mainan dan bermain membantu kita agar tidak pikun atau stres, turut memberi kepuasan tersendiri setelah selesai membentuknya dan membentuk family bonding apabila dilakukan bersama pada waktu luang dengan keluarga.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline