Lihat ke Halaman Asli

Wiselovehope

Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

Ketika Cinta Kasih Keluarga Jadi Semakin Dingin...

Diperbarui: 2 November 2022   15:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi via Pixabay

Tersiar kabar sedih dan tragis pembunuhan oleh seorang ayah terhadap anaknya yang baru berusia 12 tahun, siswi SD di Depok, konon gegara dipicu peristiwa ibunya minta cerai. Padahal gadis kecil itu barangkali tak tahu apa-apa. Ibunya juga turut menjadi korban, hingga kini masih dalam kondisi kritis. Sang ayah, pria berusia 31 tahun, kini telah ditahan pihak berwajib.

Cinta kasih banyak keluarga kini menjadi semakin dingin. Tanpa sebab berarti, nyawa bisa melayang. Ada apa sebenarnya gerangan?

Mengapa kita sebagai orang tua juga kadang marah kepada anak-anak kita? Mengapa kita seringkali tak bisa atau gagal berpikir jernih?

Sebenarnya masalah sebagai orang tua akan selalu ada. Baik sebagai suami atau istri, baik karena kondisi keuangan, karena kesulitan dalam berbagai bidang yang kita hadapi, sakit penyakit dan juga hubungan yang kurang harmonis dengan rekan. Sebagai orang tua, kita harus menjadi guru, sopir, koki, pembantu hingga apa saja demi anak-anak.

Semua pangkal masalah sebenarnya adalah hati dan pemikiran kita. Meskipun topik ini luas, barangkali beberapa saran ini bisa dicoba.

1. Saat permasalahan dalam keluarga datang menghampiri, jangan biarkan emosi kita mengambil alih. Jangan terburu-buru bereaksi pada komentar buruk, pernyataan suami atau istri atau apa saja yang melukai.

2. Tarik napas dalam-dalam, berikanlah diri kita sendiri ruang. 

3. Ingatlah bahwa segala tindakan kita akan mendatangkan konsekuensi. Sebelum amarah menguasai diri, ada baiknya kita undur diri sejenak dari sumber masalah untuk menjernihkan pikiran.

4. Sebisa mungkin, jauhkanlah anak-anak apabila antara ayah dan ibu mereka terjadi konflik.

5. Ingatlah jika masalah ada untuk dipecahkan. Segala usaha pelarian dan pelampiasan bukanlah jalan keluar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline